– Tahun demi tahun berganti berbgai rentetan kelam sepanjang bulan september terus terjadi, negara harusnya menjamin ketidakberulangan pelanggaran HAM dan memastikan semua korban mendapatkan keadilan, pemulihan, dan kepastian hukum di negara ini.
– September Hitam mengangkat tema #PeringatanDarurat #JambiMenghitam kegiatan ini tidak disetir atau diperuntukkan oleh kepentingan politik manapun, dalam aksi ini kami juga tidak berafiliasi dengan partai politik dan kepentingan politik siapapun, aku kamu dan kita semua mari mengenyampingkan segala bentuk perbedaan, sekat-sekat yang dipengaruhi faktor kepentingan dan ideologi politik, atau sekat bendera dan baground kita masing-masing, mari menurunkan ego dan melebur menjadi satu untuk mencerdaskan generasi Jambi yang akan datang, serta kita bersama-sama mengupayakan untuk selalu bersama dalam #merawatingatan #MenolakLupa atas rentetan peristiwa kejahatan HAM berat di masa lalu, kejahatan HAM masa kini dan bersama untuk mencegah kemungkinan pelanggaran HAM di masa depan.
– Kami mengundang setiap individu yang memiliki spirit dan kepedulian yang sama terhadap Hak Asasi Manusia dan melibatkan seluruh organisasi/lembaga apapun untuk turut terlibat dalam menyuarakan kepentingan rakyat dan negara kita, kita wajib mengevaluasi seluruh rentetan tragedi yang telah terjadi ditengah-tengah masyarakat, kita merupakan satu kesatuan dari lapisan Masyarakat Jambi.
– Dalam Aksi ini tersedia Mimbar Bebas untuk semua individu yang hadir membersamai aksi ini, semua mempunyai kesempatan untuk penyampaian pendapat gagasan dan kemarahannya di muka umum, dapat menyampaikan orasi, kritikan dan masukan terhadap penguasa hari ini, serta juga disuguhkan dengan penampilan musikalisasi dan puisi dalam kegiatan September Hitam #PeringatanDarurat #JambiMenghitam yang mana kita fokus membicarakan persoalan HAM di negeri ini, kita harus terus #MerawatIngatan bahwa pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu baik di Nasional maupun Pelanggaran HAM berat yang terjadi depan mata kita, di Provinsi Jambi.
September menjadi bulan yang penuh nestapa lantaran terdapat begitu banyak rentetan peristiwa kekerasan yang dilakukan oleh negara terhadap warga negaranya di sepanjang bulan bulan ini, hingga pada akhirnya kami menyebutnya dengan “September Hitam”. Beberapa peristiwa kekerasan yang mencoreng bulan September diantaranya seperti Peristiwa 1965 yang menelan korban hingga mencapai jutaan jiwa dengan berbagai kekejian yang merenggut harkat, martabat, serta nyawa manusia.
1. Peristiwa Tanjung Priok pada 12 September 1984 yang menjadi wajah betapa brutalnya tindakan negara atas nama Pancasila.
2. Peristiwa Semanggi II pada 24 September 1999 menandai kegagalan negara dalam merespons ekspresi rakyat.
3. Peristiwa Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia (HAM) masa Orde Baru ini justru memperpanjang siklus kekerasan yang tidak kunjung selesai secara adil, akibatnya, kekerasan serupa terus terjadi.
4. Pembunuhan Munir Said Thalib pada 7 September 2004.
5. Pembunuhan Salim Kancil pada 26 September 2015.