Jambi – Pengamat sosial ekonomi dan kebijakan publik Jambi Dr. Noviardi Ferzi menegaskan dirinya mendukung agenda Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Jambi untuk mengevaluasi permasalahan lingkungan yang disebabkan oleh salah satu perusahaan tambang batu bara, terutama masalah angkutan Batubara yang telah menimbulkan kemacetan di jalan publik.
“Saya pikir Pansus Batubara penting untuk kemaslatan pubkik, dalam rangka menyelesaikan permasalahan angkutan BB, agar stop dulu sebelum ada jalan khusus,” ungkap Noviardi saat diskusi dengan masyarakat di Mendalo (1/3) kemarin.
Selain itu Noviardi mengatakan pansus penting untuk mengevaluasi kontribusi pendapatan daerah, Kemanfaatan CSR dan isu ketenagakerjaan di sektor batubara.
Menurutnya Jambi sebenarnya memiliki momentum untuk menghentikan angkutan batubara ketika Komisi V DPR RI meninjau situasi jalan nasional yang hancur dan macet karena angkutan Batubara.
Namun sayang momentum ini tidak dimanfaatkan gubernur beserta jajarannya untuk menghentikan angkutan batubara sebelum ada jalan khusus.
“Kunjungan Komisi V DPR RI kemarin sebenarnya momentum untuk permasalahan perbaikan jalan yang sudah ada dan pembukaan jalan baru yang khusus diperuntukan untuk perusahaan tambang yang beroperasi di Jambi, sayang momentum itu tak dimanfaatkan,” ungkapnya.
“Jika ada pansus Batubara, kita minta ada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII dan Komisi V DPR RI dengan Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI, dan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Pansus Batubara DPRD Provinsi Jambi dan Perusahaan Batu Bara yang beroperasi di Jambi, jika tidak ya Batubara harus tutup, jangan malah Gubernur mengaburkan masalah dengan rapat yang tak menghasilkan apa – apa bagi aspirasi menutup batubara,” tandasnya.