Jakarta — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan optimisme bahwa Indonesia akan segera menyalip Malaysia dan menjadi pemimpin utama dalam industri halal global.

Pernyataan ini disampaikan Agus dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, yang digelar di Gedung Kementerian Perindustrian, Senin (20/10).

“Secara umum, Indonesia berada di peringkat ketiga dalam pembangunan ekosistem industri halal, di bawah Malaysia dan Saudi Arabia,” ungkap Agus.

Berdasarkan laporan The Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024/2025, lima negara yang menempati posisi teratas dalam ekosistem industri halal dunia adalah Malaysia, Arab Saudi, Indonesia, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.

Meski belum di posisi puncak, Agus menilai capaian Indonesia pada tahun 2024 menunjukkan kemajuan signifikan. Indonesia mencatat kenaikan skor tertinggi secara global, yakni naik 19,8 poin.

Sementara itu, Malaysia justru mengalami penurunan skor sebesar 28,1 poin, meski masih bertahan di posisi pertama.

“Meskipun kita masih di peringkat ketiga, tetapi tahun 2024 Indonesia mencatat kenaikan skor tertinggi di dunia. Ini menunjukkan arah yang sangat positif,” ujar Agus.

Ia menegaskan bahwa tren tersebut memperkuat keyakinan bahwa Indonesia akan memimpin pembangunan industri halal dalam waktu dekat.

“Kita harus yakin dan terus mengupayakan agar Indonesia bisa menempati posisi pertama dalam pembangunan produk-produk halal dan penguatan ekosistem industri halal,” tegasnya.

Agus juga menekankan bahwa sektor industri secara umum tetap menjadi andalan ekonomi nasional, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan sepanjang tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Selama satu tahun ini, sektor industri menghadapi berbagai tantangan, baik dari faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan industrialisasi dalam negeri guna mencapai ketangguhan ekonomi nasional,” katanya.

Sebagai contoh, sektor Industri Pengolahan Nonmigas (IPNM) menunjukkan performa solid. Dalam periode Triwulan IV 2024 hingga Triwulan II 2025, sektor ini tumbuh sebesar 4,94 persen secara tahunan (YoY), dan menyumbang 17,24 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

Optimisme pelaku industri juga tercermin dari dua indikator utama: