JakartaPresiden Korea Selatan, Lee Jae Myung, memutuskan untuk mengembalikan kantor kepresidenan ke kompleks Gedung Biru (Cheong Wa Dae), simbol tradisional kekuasaan negara. Keputusan ini menandai berakhirnya penggunaan Kementerian Pertahanan yang sebelumnya menjadi kantor kepresidenan setelah Yoon Suk Yeol dimakzulkan pada April 2025.

Menurut laporan dari Straits Times, kantor Presiden Lee menyatakan bahwa pemindahan ke Gedung Biru diperkirakan akan selesai menjelang perayaan Natal 2025. Namun, kediaman presiden tidak akan dipindahkan bersamaan dengan kantor, karena sebagian Gedung Biru sedang menjalani inspeksi terkait kerusakan yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Senin (22/12), pihak kantor kepresidenan menyatakan bahwa langkah lanjutan terkait renovasi Gedung Biru akan diumumkan lebih lanjut.

Sebelumnya, Lee yang memenangkan pemilu Juni 2025 berjanji untuk memindahkan kantor presiden ke Kota Sejong, yang terletak di selatan Seoul. Kota ini dianggap strategis karena menjadi lokasi sejumlah kementerian dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.

Namun, pada Senin ini, kantor presiden belum mengungkapkan rencana terkait penggunaan kompleks yang sebelumnya digunakan oleh Yoon Suk Yeol.

Pada 2022, Yoon memutuskan untuk mengakhiri tradisi puluhan tahun dengan memindahkan kantor dan kediaman presiden dari Gedung Biru ke bekas gedung Kementerian Pertahanan di pusat Seoul. Keputusan ini menimbulkan berbagai kritik, terutama terkait isu keamanan, serta biaya yang menghabiskan hingga US$40 juta (sekitar Rp668 miliar).

Langkah Yoon ini juga memicu perdebatan di kalangan ahli feng shui, yang menilai pemindahan tersebut dipengaruhi oleh pandangan bahwa lokasi Gedung Biru tidak membawa keberuntungan bagi presiden.

Sejak ditinggalkan oleh Yoon, Gedung Biru dibuka untuk umum dan telah menerima kunjungan lebih dari delapan juta orang hingga pertengahan Juni 2025. Gedung Biru dikenal sebagai Cheong Wa Dae dalam bahasa Korea, dinamai berdasarkan atap utama yang dilapisi dengan ubin biru. Gedung ini terletak di kaki Gunung Bugaksan, dengan pemandangan yang indah dan menjadi simbol sejarah panjang Korea Selatan.