Heboh Kurs Dolar AS Tertulis Rp8.170 di Google, Masyarakat Indonesia Kena Prank Google!

Ekonomi, Peristiwa4302 Dilihat

ORASI.ID – Pada 1 Februari 2025, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan hasil pencarian Google yang menunjukkan nilai tukar Dolar Amerika Serikat (USD) terhadap Rupiah (IDR) sebesar Rp8.170,65 per 1 Dolar AS. Angka yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan nilai tukar yang selama ini dikenal ini langsung mencuri perhatian publik dan memicu perdebatan hangat di media sosial. Banyak yang bertanya-tanya apakah angka ini menandakan penguatan dramatis Rupiah ataukah hanya merupakan kesalahan teknis dari sistem Google.

Namun, setelah dilakukan verifikasi lebih lanjut, sejumlah sumber keuangan terpercaya menunjukkan kondisi yang berbeda. Berdasarkan data dari Exchange-Rates.org, nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah pada Februari 2025 berada pada kisaran Rp16.355 per Dolar AS. Sumber lain, Longforecast.com, mencatatkan angka yang sedikit lebih rendah, yakni Rp16.254 per Dolar. ValutaFX.com juga mencatatkan bahwa pada Januari 2025, rata-rata kurs USD/IDR berada di sekitar Rp16.271, dengan nilai tertinggi mencapai Rp16.397 dan terendah Rp16.170.

Melihat selisih yang sangat besar antara nilai tukar yang muncul di Google dan angka-angka resmi yang diterbitkan oleh situs-situs keuangan terpercaya, banyak pihak yang menduga adanya gangguan teknis pada sistem Google atau kesalahan pembacaan data. Hingga saat berita ini diturunkan, pihak Google belum memberikan klarifikasi resmi mengenai anomali tersebut.

Seiring dengan menyebarnya kabar ini di media sosial, spekulasi pun berkembang. Beberapa pengguna bahkan berasumsi bahwa angka yang muncul di Google mungkin mencerminkan kebijakan ekonomi besar yang belum diumumkan oleh pemerintah. Namun, hingga kini, tidak ada pernyataan resmi yang mengonfirmasi dugaan tersebut.

Di tengah gegap gempita informasi yang beredar, masyarakat diimbau untuk tetap bijak dalam menyikapi data keuangan yang beredar di dunia maya. Terlebih di era digital seperti sekarang, penting untuk memastikan bahwa informasi yang diterima berasal dari sumber yang resmi dan terpercaya sebelum mengambil keputusan finansial.

Pemerintah dan Bank Indonesia terus memantau pergerakan nilai tukar dan berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya verifikasi informasi yang kita terima, terutama di tengah arus informasi yang begitu cepat dan dinamis.

Di masa yang serba digital ini, pastikan untuk selalu mencari konfirmasi dari sumber yang kredibel dan menjaga kewaspadaan terhadap informasi yang belum terverifikasi. Sebagai masyarakat, kita harus bisa membedakan antara fakta dan spekulasi, serta menghindari penyebaran informasi yang dapat menambah kebingungannya.

banner image