Gyeongju — Udara sejuk dan semilir angin Gyeongju, Korea Selatan, menyapa setiap pendatang yang singgah ke wilayah ini. Area yang dikelilingi perbukitan ini menawarkan pesona alam yang asri.
Perbukitan di kanan-kiri, dan makam-makam dengan ukuran besar akan menemani perjalanan selama di Gyeongju.
Menilik sejarah, Gyeongju adalah salah satu kota kuno dan rumah bagi Dinasti Silla hingga mencetak masa keemasan kerajaan ini. Tak cuma itu, kota tersebut jadi salah satu dari empat kota tertua di dunia. Rekam jejak itu pula lah yang membuat banyak makam raja dan bangsawan dengan ukuran besar yang berada di sana.
Gyeongju juga terkenal dengan kekayaan sejarah perdagangan internasional dan merupakan tempat lahirnya budaya Korea. Selain itu, kota ini menjadi situs Warisan Dunia UNESCO.
Kekayaan sejarah itu membuat kota yang dijuluki “Museum Tanpa Atap” menjadi lokasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia-Pacific Economic Cooperation/ APEC) 2025 yang akan digelar pada 31 Oktober hingga 1 November 2025.
Pertemuan puncak itu mengusung tema Building a Sustainable Tomorrow Connect, Innovate, Prosper.
“Gyeongju, Kota Kuno dengan sejarah yang berkisar lebih dari seribu tahun, akan terukir dalam kenangan dunia menyongsong milenium baru,” kata Direktur Kantor Persiapan dan Dukungan APEC 2025 Jang Ho Park saat memaparkan alasan kota ini jadi lokasi pertemuan puncak organisasi ekonomi itu, Kamis (22/5).
Jang juga menyebut Gyeongju akan menandai momen penting masa depan Korea dan kemajuan APEC.Ia berharap KTT tersebut menciptakan kesuksesan luar biasa dan meninggalkan kesan baik bagi para pemimpin negara yang hadir.