Kemenag: 72 Persen Kuota Jemaah Haji Reguler 2025 Sudah Terisi

Berita, Nasional75 Dilihat

ORASI.ID, Jakarta – Kementerian Agama mengatakan sudah 72 persen kuota jemaah haji reguler yang sterisi sejak proses pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) Reguler 1446 Hijriah atau 2025 Masehi berlangsung tiga pekan. Proses pelunasan Bipih Reguler dibuka pada 14 Februari 2025.

Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah telah merilis daftar nama jemaah haji reguler yang melakukan pelunasan. Mereka terdiri atas 190.897 jemaah haji reguler yang berhak lunas sesuai urutan porsi; 10.166 jemaah haji reguler prioritas lanjut usia; 685 pembimbing ibadah pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU); dan 1.572 petugas haji daerah (PHD).

“Sampai sore ini (Jumat, 7 Maret 2025), 147.247 jemaah reguler lunasi biaya haji. Artinya, 72 persen kuota jemaah haji reguler sudah terisi. Proses pelunasan biaya haji ini masih kita buka hingga 14 Maret 2025,” kata Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Muhammad Zain, dikutip dari keterangan resminya, Jumat.

Zain mengatakan jemaah yang sudah melunasi terdiri atas 143.436 jemaah sesuai nomor urut porsi dan 3.794 jemaah Lanjut Usia Prioritas. Ia menuturkan Kemenag juga sudah membuka pelunasan bagi Petugas Haji Daerah (PHD). “Hingga Jumat, ada 17 orang yang melunasi biaya haji untuk kuota PHD. Pelunasan biaya haji PHD dibuka hingga 20 Maret 2025,” kata dia.

Dalam rapat dengan Komisi VIII DPR pada Selasa, 4 Maret 2025, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan pihaknya meminta pemerintah Arab Saudi untuk menambah kuota pendamping bagi jemaah haji Indonesia yang tergolong lanjut usia, berisiko tinggi, dan difabel. Ia mengupayakan agar jumlah pendamping haji Indonesia melebihi angka yang telah ditetapkan, yaitu 2.000 orang.

“Kami juga perjuangkan ke pemerintah Saudi Arabia agar pendamping haji ini jangan hanya sekitar 2.000 seperti yang menjadi ketentuan internasionalnya,” kata Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Adapun berdasarkan paparannya, tahun ini terdapat estimasi 1.000 sampai 1.500 jemaah lansia, berisiko tinggi, dan difabel.

Permintaan untuk tambahan kuota pendamping disampaikan secara langsung oleh Nasaruddin kepada Menteri Haji dan Menteri Kesehatan Arab Saudi. Nasaruddin mengatakan telah memberi alasan yang masuk akal, yakni bahwa penambahan kuota akan meringankan beban pemerintah Saudi. “Kan yang paling tahu bahasa jemaah haji kami adalah orang kami sendiri, tidak mungkin (bicara) bahasa Arab mereka,” kata Nasaruddin. “Saya yakinkan betul bahwa sesungguhnya penambahan kuota untuk pendamping haji ini itu akan meringankan beban aparat dan pemerintahan Saudi Arabia sendiri.”

Pada 2024, jumlah petugas haji Indonesia mencapai 4.200 orang. Dengan pengurangan tersebut, hanya sekitar 2.100 petugas yang akan mendampingi jemaah pada 2025. Sementara ada 221.000 jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada pelaksanaan ibadah haji 2025. Berdasarkan perhitungan Kementerian Agama, dengan 2.100 pendamping jemaah, rasio pendampingan menjadi 1 petugas per 100 jemaah. Sementara, pada kuota normal dengan 4.200 petugas, rasionya adalah 1 petugas dapat melayani 50 jemaah.

Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag telah menerbitkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 Hijriah. Jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan mulai masuk asrama haji pada 1 Mei 2025. Sehari berikutnya, jemaah haji reguler asal Indonesia secara bertahap akan mulai diberangkatkan ke Tanah Suci dari embarkasi masing-masing.

banner image