Jakarta — Menteri luar negeri dari negara-negara Arab mengutuk keputusan Israel memblokir rencana kunjungan mereka ke Tepi Barat, Palestina, akhir pekan ini.

Adapun negara-negara Arab yang akan ke Palestina adalah Yordania, Arab Saudi, Mesir dan Bahrain.

Jika kunjungan tersebut terlaksana, kepala delegasi yakni Pangeran Faisal bin Farhan, akan menjadi menteri luar negeri Saudi pertama yang mengunjungi Tepi Barat.

“Para menteri mengecam keputusan Israel yang melarang kunjungan delegasi ke Ramallah (pada Minggu) untuk bertemu dengan Presiden Negara Palestina, Mahmud Abbas”, kata Kementerian Luar Negeri Yordania, dikutip AFP, Sabtu (31/5).

Pemerintah Israel melarang kunjungan delegasi negara-negara Arab ke Ramallah untuk bertemu Presiden Palestina Mahmud Abbas.

Peneliti di Middle East Institute yang berbasis di Washington Firas Maksad mengatakan penolakan Israel terhadap kunjungan menlu-menlu Arab tersebut menunjukkan seberapa jauh situasi Saudi dan Israel telah beralih dari normalisasi hubungan ke konfrontasi diplomatik.

Menurutnya, rencana kunjungan itu menegaskan pergeseran rencana Saudi untuk mencapai kemerdekaan Palestina melalui normalisasi bersyarat dengan Israel, menjadi dorongan mewujudkan Negara Palestina melalui koalisi internasional.

Juni lalu, Arab Saudi dan Prancis akan menjadi ketua bersama konferensi internasional di markas besar PBB untuk menghidupkan kembali solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Padahal, Arab Saudi diklaim hampir mengakui Israel sebelum dimulainya perang Gaza. Bahkan Presiden AS Donald Trump dalam kunjungan baru-baru ini ke Riyadh menyebut normalisasi antara kedua negara sebagai harapan dan ambisinya.