Jokowi Tinjau Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama dan Terbesar di ASEAN

Berita, Ilmiah, Nasional4202 Dilihat

Jakarta – Jokowi tinjau pabrik baterai mobil listrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara milik Indonesia. Jokowi mengatakan pabrik milik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Jawa Barat ini akan memulai produksi pada tahun depan.

“Ya, tadi yang PT HLI Green Power itu nanti mulai awal tahun akan sudah memproduksi 30 juta baterai sel yang bisa digunakan untuk memproduksi kurang lebih 180 ribu mobil,” kata Jokowi dalam keterangannya, Kamis, 14 September 2023.

“Itu (pabrik) terbesar di Asia Tenggara, pertama di Asia Tenggara dan terbesar di Asia Tenggara saat ini,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, pabrik tersebut merupakan bagian dari pembangunan ekosistem besar kendaraan listrik (EV) yang digaungkan pemerintah. Dengan terbangunnya ekosistem besar tersebut, diharapkan Indonesia dapat masuk ke rantai pasok global kendaraan listrik.

Hal ini juga dapat membuat negara lain bakal bergantung kepada Indonesia dalam hal baterai sel dan kendaraan baterai kenderaan listrik.

“Rantai pasok global bisa kita masuki. Di situlah nantinya ketergantungan negara lain terhadap baterai sel kita, ketergantungan negara lain terhadap EV baterai kita di situ,” kata Jokowi.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang ikut mendampingi Presiden menuturkan pabrik ini kini mulai melakukan uji coba produksi.

“Alhamdulillah dua tahun yang lalu, tepatnya hari ini, kita melakukan groundbreaking pembangunan baterai mobil, sel baterai, dan dua tahun kemudian ini sudah jadi. Sekarang produknya sudah ada, sekarang sedang terjadi trail and error, mungkin bulan Maret tahun depan sudah berproduksi,” ujar Bahlil.

Menurut Bahlil, pabrik itu telah menerapkan teknologi terbaru dari LG dalam produksinya. Dari lima pabrik milik LG di dunia, pabrik yang menggunakan teknologi terbaru adalah pabrik di Indonesia.

Ia juga mengatakan, kunjungan Presiden dilakukan untuk meninjau tahap kedua ekspansi produksi pabrik tersebut sebesar 20 GWh. Jika pabrik tersebut telah terbangun, kata Bahlil, kapasitas produksinya menjadi sebesar 30 GWh.

“Jadi nanti LG-nya akan membangun 30 Giga, dan ini adalah komitmen investasi yang kami sudah bicarakan selama ini, yang sering kita ngomong soal produksi baterai mobil, dan Alhamdulillah sekarang sudah muncul,” ujarnya.

Saat melakukan peninjauan, Presiden Jokowi melihat sejumlah area pabrik, antara lain lini elektroda, lini perakitan, hingga lini pembentukan. Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan pabrik tersebut yaitu Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Lee Sang Deok dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.