Jakarta — Aksi heroik Ahmed Al Ahmed, warga Muslim keturunan Lebanon di Australia, saat menggagalkan salah satu pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, menjadi perhatian internasional.
Tindakan berani Ahmed menuai pujian dari sejumlah tokoh dunia, mulai dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump hingga Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Di sisi lain, pernyataan Netanyahu terkait insiden tersebut justru menuai kritik dari seorang pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Berikut rangkuman Kilas Internasional, Selasa (16/12).
Aksi Heroik Warga Muslim di Pantai Bondi
Seorang warga Muslim Australia dipuji sebagai pahlawan setelah menggagalkan salah satu pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Minggu (14/12).
Pria tersebut diketahui bernama Ahmed Al Ahmed, seorang penjual buah-buahan berusia 43 tahun. Ia mempertaruhkan nyawanya dengan merebut senapan salah satu pelaku penembakan yang beraksi di kawasan tersebut.
Aksi heroik Ahmed menjadi viral di media sosial setelah terekam dalam video amatir berdurasi 16 detik. Dalam rekaman itu, Ahmed terlihat menyergap pelaku berbaju hitam yang melepaskan tembakan di area parkiran.
Keberanian Ahmed mendapat apresiasi luas dari dunia internasional, termasuk pujian dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Jimmy Lai Divonis Penjara Seumur Hidup di Hong Kong
Di belahan dunia lain, Pengadilan Hong Kong menjatuhkan vonis bersalah terhadap taipan media Apple Daily, Jimmy Lai, atas tuduhan pelanggaran keamanan nasional dan penghasutan, Senin (15/12).
Jimmy Lai dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena dinilai melanggar undang-undang keamanan nasional melalui publikasi yang menghasut di Apple Daily serta berkolusi dengan pihak asing untuk menjatuhkan sanksi terhadap China.
Majelis hakim menyebut Lai sebagai sosok yang merancang skenario untuk menggoyahkan pemerintahan China. Dalam pembacaan putusan, hakim juga mengungkap bahwa Lai pernah melobi Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada periode pertama pemerintahannya.
Selain itu, Lai tercatat pernah bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada 2019 untuk meminta pertemuan langsung dengan Trump. Namun, pertemuan tersebut tidak pernah terwujud.

