Jakarta — China menghentikan penayangan dua film anime Jepang pada Selasa (18/11) di tengah meningkatnya ketegangan diplomatik antara Beijing dan Tokyo. Kedua negara terlibat “perang kata-kata” setelah pernyataan Perdana Menteri Sanae Takaichi mengenai Taiwan.
Menurut lembaga penyiaran pemerintah China, CCTV, film Jepang yang dibatalkan rilisnya yaitu Crayon Shin-chan the Movie: Super Hot! The Spicy Kasukabe Dancers dan Cells at Work!
CCTV melaporkan bahwa para distributor menunda penayangan dengan mempertimbangkan performa pasar film Jepang serta perasaan penonton China. Mereka juga menyatakan bahwa perusahaan mengikuti aturan pasar dan menghargai pilihan penonton dengan menunda penayangan tersebut.
Para distributor mengatakan bahwa “pernyataan provokatif” Takaichi berpotensi memengaruhi persepsi penonton China terhadap film-film Jepang.
Pakar ekonomi dari Universitas Edith Cowan, Australia Barat, Naoise McDonagh, menilai penundaan ini mengikuti pola umum pendekatan politik China.
“China biasanya memilih target perdagangan yang tidak vital bagi negaranya, tapi hal ini berpengaruh ke perusahaan Jepang, menyebabkan beban finansial dan tekanan simbolis,” ujar McDonagh kepada Al Jazeera.
Ia menambahkan bahwa langkah tersebut memberi kesempatan bagi China untuk menunjukkan bahwa pihak yang bertindak berlawanan dengan kepentingannya akan menanggung dampaknya.
“Memberikan China sejumlah pengaruh pada proses pengambilan keputusan pemerintah lainnya yang berkaitan pada garis merahnya,” kata McDonagh.
Penundaan rilis dua film itu juga terjadi setelah China mengimbau warganya untuk tidak bepergian ke Jepang dan mengerahkan kapal perang ke perairan dekat Kepulauan Senkaku.
Pada Senin (17/11), Jepang turut mengeluarkan imbauan perjalanan ke China, meminta warganya untuk menghormati adat setempat, menghindari keramaian, dan berhati-hati ketika berinteraksi dengan warga China.

