JAKARTA – Prancis tengah bersiap menghadapi demonstrasi besar-besaran yang dijadwalkan berlangsung pada Kamis (18/9/2025). Aksi ini diperkirakan diikuti sekitar 800.000 orang.
Mengutip AFP, berbagai serikat buruh telah menyerukan aksi mogok kerja nasional dan turun ke jalan. Pemerintah Prancis pun menyiagakan sekitar 80.000 aparat kepolisian untuk mengamankan jalannya unjuk rasa.
Aksi protes tersebut diperkirakan berdampak luas, mulai dari arus lalu lintas, kereta api, penerbangan, hingga aktivitas sekolah dan perkantoran.
Tuntutan Para Demonstran
Menurut Anadolu Agency, serikat buruh di Prancis turun ke jalan untuk menolak kebijakan penghematan anggaran yang sebelumnya digagas eks Perdana Menteri Francois Bayrou.
Meski Bayrou kini sudah dilengserkan, kebijakan kontroversialnya tetap memicu kemarahan publik. Pada Juli lalu, Bayrou mengumumkan rencana pemotongan anggaran lebih dari 50 miliar euro (sekitar Rp964 triliun). Kebijakan itu meliputi pembekuan dana pensiun pada 2026, pemangkasan miliaran euro anggaran kesehatan, hingga penghapusan dua hari libur nasional.
Rencana efisiensi ini memantik gelombang protes yang kemudian melahirkan gerakan “Block Everything” pada 10 September lalu, dengan sekitar 175.000 orang ikut turun ke jalan.
Simbol ‘One Piece’ Jadi Ikon Aksi
Dalam aksi tersebut, sejumlah demonstran terlihat mengibarkan bendera Jolly Roger, simbol tengkorak khas anime One Piece.
Bendera hitam bergambar tengkorak itu awalnya identik dengan bajak laut abad ke-18, sebelum kemudian diadaptasi dalam budaya populer melalui manga dan anime One Piece.
Di semesta One Piece, Jolly Roger melambangkan perlawanan terhadap penguasa serta simbol kebebasan, solidaritas, dan persatuan antar kru bajak laut. Penggunaan simbol ini pun menjadi ekspresi frustrasi rakyat terhadap pemerintah.