Jakarta – Nilai tukar rupiah dibuka menguat pada perdagangan Senin (8/9) pagi. Mata uang Garuda tercatat berada di level Rp16.385 per dolar AS, naik 47 poin atau sekitar 0,29 persen dibanding penutupan sebelumnya.

Pergerakan mata uang Asia pagi ini menunjukkan tren bervariasi. Won Korea Selatan melemah 0,08 persen, peso Filipina naik 0,24 persen, ringgit Malaysia menguat 0,22 persen, yuan China menguat tipis 0,03 persen, sementara dolar Singapura turun tipis 0,01 persen.

Di sisi lain, mata uang utama negara maju juga bergerak tidak seragam. Poundsterling Inggris menguat 0,11 persen, sedangkan euro melemah 0,07 persen, franc Swiss turun 0,05 persen, dan dolar Kanada minus 0,05 persen.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai penguatan rupiah terjadi seiring melemahnya dolar AS setelah rilis data non-farm payroll (NFP) yang lebih rendah dari perkiraan. Data tenaga kerja tersebut meningkatkan ekspektasi pasar bahwa The Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga pada bulan ini.

“Dari domestik, investor juga menantikan data cadangan devisa yang akan segera dirilis,” ujar Lukman.

Ia memperkirakan pergerakan rupiah sepanjang hari ini berada di kisaran Rp16.350 – Rp16.450 per dolar AS.