Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menuai kontroversi setelah menghina imigran Somalia di AS dengan menyebut mereka sebagai “sampah”. Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam rapat kabinet pada Selasa (2/12) lalu, yang kemudian memicu reaksi keras dari berbagai pihak.

Kritik Terhadap Imigran Somalia

Trump mengungkapkan ketidaksukaannya terhadap imigran asal Somalia yang tinggal di AS. Menurutnya, imigran dari negara Afrika Timur itu dianggap terlalu bergantung pada pemerintah AS tanpa memberikan kontribusi yang berarti bagi negara. “Mereka tidak berkontribusi apa-apa. Jujur saja, saya tidak mau mereka ada di negara kita,” kata Trump, seperti dikutip dari Associated Press.

Ia juga mengkritik keadaan negara asal imigran Somalia tersebut. “Negara mereka tidak baik karena suatu alasan. Negara Anda buruk dan kami tidak mau mereka ada di negara kami,” tambah Trump.

Serangan terhadap Ilhan Omar dan Teman-Temannya

Ucapan Trump tidak hanya ditujukan kepada imigran Somalia secara umum, tetapi juga menyasar Ilhan Omar, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS yang berasal dari Somalia, namun sudah menjadi warga negara AS. Trump menuduh Omar dan rekan-rekannya sebagai “sampah” serta menyebut negara asal mereka “bau” dan warganya hanya bisa mengeluh tanpa memberikan manfaat.

“Mereka ini orang-orang yang tidak bisa melakukan apa-apa selain mengeluh. Mereka komplain dan tidak mendapatkan apa-apa dari negara mereka … Kalau mereka datang dari neraka, mengeluh, dan hanya menggerutu terus, kami tidak bisa menerima mereka di negara kita. Biar saja mereka balik ke tempat asalnya,” ungkap Trump, seperti dikutip dari The Guardian.

Kritik Seiring dengan Upaya Deportasi Warga Somalia

Pernyataan Trump muncul di tengah upaya pemerintah AS untuk memperketat penegakan hukum imigrasi terhadap warga Somalia yang tinggal di Minnesota. The New York Times melaporkan bahwa pemerintah AS akan melakukan deportasi massal pekan ini di wilayah Minneapolis-St. Paul, yang merupakan tempat tinggal bagi banyak imigran Somalia. Deportasi ini akan melibatkan tim yang terdiri dari sekitar 100 petugas imigrasi dari ICE (Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS) serta petugas federal lainnya.

Imigran Somalia mulai datang ke Minnesota dan negara bagian lainnya di AS sejak tahun 1990-an, sebagian besar sebagai pengungsi yang melarikan diri dari konflik di negara asal mereka.

Serangan Trump Terhadap Ilhan Omar Meningkat

Trump telah lama mengkritik Ilhan Omar, yang datang ke AS dari Somalia pada tahun 1995. Namun, serangan Trump terhadap Omar semakin intensif setelah aktivis konservatif Christopher Rufo menuduh warga Somalia di AS menggunakan uang dari program bantuan Minnesota untuk mendanai Al-Shabab, kelompok militan yang terkait dengan Al Qaeda dan menguasai sebagian wilayah Somalia.

Ilhan Omar Membalas Kritik Trump

Menanggapi pernyataan Trump, Ilhan Omar membalas dengan mengatakan bahwa obsesi Trump terhadap dirinya sudah melebihi batas wajar. “Obsesinya terhadap saya benar-benar menyeramkan. Saya harap dia mendapatkan bantuan yang sangat dibutuhkannya,” tulis Omar melalui akun media sosialnya pada Selasa.

Pernyataan Trump Menambah Ketegangan Politik di AS

Pernyataan Trump tersebut kembali memicu ketegangan dalam politik AS, di tengah kritik yang semakin keras terhadap kebijakan imigrasi dan pernyataan-pernyataan rasis yang sering dikeluarkan oleh Presiden AS tersebut. Kritikus menyebut bahwa pernyataan seperti ini semakin memperburuk hubungan antara kelompok-kelompok etnis dan ras di AS.