3. Infeksi jamur
Infeksi jamur, terutama jenis white superficial onychomycosis, dapat menimbulkan bercak atau garis putih di permukaan kuku. Kondisi ini lebih sering menyerang kuku kaki, namun tidak menutup kemungkinan terjadi pada kuku tangan.
Pada tahap awal, infeksi jamur tampak sebagai bintik putih kecil. Jika tidak ditangani, kuku bisa menebal, rapuh, dan mudah mengelupas. Infeksi jamur umumnya memerlukan pengobatan khusus, baik berupa obat oles maupun obat minum.
4. Efek samping obat dan paparan logam berat
Beberapa jenis obat, seperti kemoterapi dan antibiotik tertentu, diketahui dapat memicu munculnya garis putih pada kuku. Selain itu, paparan logam berat juga dapat menyebabkan munculnya garis putih horizontal.
Apabila kondisi ini disertai gejala lain seperti tubuh terasa lemas, mual, atau gangguan saraf, pemeriksaan medis sebaiknya segera dilakukan.
5. Penyakit kulit dan kondisi sistemik
Garis putih pada kuku juga dapat berkaitan dengan penyakit kulit, seperti psoriasis kuku atau eksim pada tangan, yang memengaruhi pertumbuhan kuku. Dalam kasus yang lebih jarang, kondisi ini dapat menjadi tanda penyakit sistemik, seperti gangguan hati, ginjal, anemia, atau diabetes.
Dokter biasanya akan mempertimbangkan kemungkinan penyakit sistemik apabila perubahan pada kuku muncul bersamaan dengan keluhan kesehatan lainnya.
Selama ini, muncul anggapan bahwa garis putih pada kuku menandakan kekurangan kalsium atau zinc. Namun, hingga kini belum ada kesepakatan ilmiah yang menyatakan hubungan langsung antara leukonychia dan defisiensi mineral tertentu. Meski demikian, menjaga asupan gizi seimbang tetap penting untuk mendukung kesehatan kuku secara keseluruhan.

