Jakarta — Munculnya garis atau bintik putih pada kuku kerap menimbulkan kekhawatiran. Banyak orang langsung mengaitkannya dengan kekurangan kalsium atau bahkan menganggapnya sebagai tanda penyakit serius. Padahal, dalam banyak kasus, perubahan warna pada kuku ini tergolong ringan dan tidak berbahaya.

Dalam dunia medis, kondisi garis atau bintik putih pada kuku dikenal sebagai leukonychia. Kondisi ini cukup umum dan dapat dialami siapa saja, baik pada kuku tangan maupun kuku kaki. Penyebabnya pun beragam, mulai dari cedera ringan hingga reaksi terhadap produk perawatan kuku.

Meski umumnya tidak berbahaya, garis putih pada kuku tetap perlu diperhatikan, terutama jika muncul berulang, jumlahnya bertambah, atau disertai keluhan lain. Mengenali penyebabnya dapat membantu menentukan apakah kondisi ini cukup diabaikan atau justru memerlukan pemeriksaan medis.

Berikut beberapa penyebab munculnya garis putih pada kuku yang umum terjadi:

1. Cedera ringan pada kuku

Penyebab paling umum leukonychia adalah cedera ringan pada matriks kuku, yaitu bagian dasar tempat kuku tumbuh. Cedera ini sering kali terjadi tanpa disadari, seperti kuku terbentur benda keras, terjepit pintu, atau tertekan saat melakukan manicure.

Karena pertumbuhan kuku berlangsung perlahan, tanda putih akibat cedera baru terlihat beberapa minggu setelah kejadian. Hal ini membuat banyak orang tidak mengaitkannya dengan benturan yang pernah dialami.

2. Reaksi alergi terhadap produk perawatan kuku

Garis putih juga dapat muncul akibat reaksi alergi terhadap bahan kimia tertentu, seperti cat kuku, cairan penghapus kuteks, hardener, atau produk kuku gel dan akrilik. Bahan-bahan tersebut dapat mengiritasi kuku dan jaringan sekitarnya.

Jika penyebabnya adalah alergi, garis putih umumnya akan berkurang setelah penggunaan produk dihentikan. Dalam beberapa kasus, kuku juga dapat menjadi lebih rapuh atau mudah patah.