1. Fase Menstruasi
    Fase ini terjadi saat lapisan rahim luruh dan keluar sebagai darah haid. Beberapa perempuan mengalami perdarahan selama tiga hingga lima atau hingga tujuh hari.

  2. Fase Folikuler
    Fase ini dimulai sejak menstruasi dimulai dan berakhir saat ovulasi. Selama fase ini, kadar hormon estrogen meningkat sehingga lapisan rahim (endometrium) tumbuh dan menebal.

  3. Ovulasi
    Fase ini terjadi sekitar pada hari ke-14 dalam siklus menstruasi 28 hari. Peningkatan mendadak hormon luteinizing menyebabkan ovarium melepaskan sel telur.

  4. Fase Luteal
    Fase ini berlangsung dari sekitar hari ke-15 hingga hari ke-28. Pada fase ini, sel telur meninggalkan ovarium dan mulai bergerak melalui tuba falopi menuju rahim.

Perubahan Siklus Menstruasi Seiring Usia

Siklus menstruasi dapat berubah seiring bertambahnya usia dan perubahan hormon. Pada masa remaja awal, siklus sering kali belum teratur dan bisa memerlukan waktu beberapa tahun untuk menjadi stabil.

Memasuki usia dewasa, siklus cenderung lebih teratur, namun akan kembali berubah saat mendekati masa menopause. Perubahan siklus juga dapat terjadi dalam kondisi tertentu, seperti setelah melahirkan, saat menyusui, atau akibat stres serta perubahan berat badan.

Kapan Menstruasi Tidak Teratur?

Menstruasi dapat disebut tidak teratur jika terjadi kondisi-kondisi berikut:

  • Terjadi terlalu sering atau terlalu jarang

  • Perdarahan berlangsung lebih dari tujuh hari

  • Darah haid sangat banyak hingga harus mengganti pembalut setiap satu hingga dua jam

  • Nyeri hebat selama menstruasi

  • Mual dan muntah yang terjadi bersamaan dengan menstruasi

Mengenali pola menstruasi sendiri sangat penting agar perempuan dapat segera menyadari apabila terjadi perubahan yang tidak biasa. Mengetahui siklus dan durasi menstruasi yang normal membantu perempuan untuk lebih memahami tubuh mereka dan mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.