Surabaya — PT Pertamina Patra Niaga mencatat sebanyak 290 kendaraan dilaporkan mengalami gangguan setelah mengisi BBM jenis Pertalite di sejumlah wilayah Jawa Timur. Sebagian besar kendaraan yang terdampak adalah sepeda motor.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, mengatakan pihaknya telah membuka seluruh kanal pengaduan untuk menampung laporan masyarakat yang merasa kendaraannya bermasalah setelah mengisi Pertalite. Kanal aduan tersebut dapat diakses baik secara daring melalui media sosial dan contact center, maupun secara langsung di lapangan.
“Dari total semua kanal itu yang masuk ada 290. Dan 99 persen di antaranya adalah roda dua,” ujar Mars Ega saat ditemui di SPBU Jemurasi, Surabaya, Jumat (31/10).
Ia menjelaskan bahwa sekitar setengah dari total laporan tersebut telah diverifikasi dan ditangani oleh tim Pertamina. Proses verifikasi dilakukan untuk memastikan kendaraan pelapor benar-benar melakukan pembelian bahan bakar di lokasi dan waktu yang sesuai dengan laporan.
“Sudah tertangani kurang lebih separuhnya. Karena kami harus pastikan bahwa mereka memang melakukan pembelian, kapan dan di mana. Kami masih terus membuka pos ini untuk menampung serta mencari solusi bagi masyarakat,” kata Mars Ega.
Mars Ega menegaskan bahwa pembukaan posko aduan merupakan bentuk komitmen Pertamina sebagai badan usaha milik negara (BUMN) dalam memberikan solusi kepada masyarakat yang terdampak.
“Bentuk dari atensi dan program loyalitas kami ini juga bagian dari tanggung jawab sebagai perusahaan milik negara. Kami ingin mencarikan solusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa posko aduan akan tetap dibuka untuk menerima laporan baru hingga seluruh kasus terselesaikan.
Selain itu, Mars Ega menyampaikan bahwa pihaknya bersama Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) telah melakukan penelusuran menyeluruh di wilayah Pantura Jawa Timur, menyusul laporan mogoknya ratusan sepeda motor yang diduga terkait dengan kualitas Pertalite.

