Jakarta — Pengguna platform media sosial X yang menggunakan fitur keamanan autentikasi dua faktor (Two-Factor Authentication/2FA) diminta untuk melakukan pendaftaran ulang kunci keamanan atau kode masuk sebelum 10 November 2025 agar tetap dapat mengakses akun mereka.

Pengumuman tersebut disampaikan melalui akun resmi X Safety (@Safety) pada Jumat (24/10).

“Per 10 November, kami meminta semua akun yang menggunakan kunci keamanan sebagai metode autentikasi dua langkah (2FA) untuk melakukan re-enroll (daftar ulang) kunci [kode masuk] mereka agar bisa terus mengakses X,” tulis akun @Safety, dikutip Rabu (29/10).

Jika hingga batas waktu yang ditetapkan pengguna belum mendaftarkan ulang kunci keamanan 2FA, maka mereka tidak akan bisa mengakses akun hingga proses re-enroll selesai. Meski demikian, X tetap menganjurkan agar pengguna terus mengaktifkan fitur 2FA demi menjaga keamanan akun.

“Sebagai pengingat: Jika Anda mendaftarkan kunci keamanan yang baru, kunci keamanan lainnya akan berhenti berfungsi (kecuali juga didaftarkan ulang),” tambah akun @Safety.

Dalam unggahan lanjutan pada Minggu (26/10), X mengklarifikasi bahwa kebijakan tersebut hanya berpengaruh pada perangkat Yubikey dan Passkey, tidak memengaruhi metode 2FA lain seperti aplikasi authenticator.

“Untuk klarifikasi: perubahan ini tidak terkait dengan masalah keamanan apa pun, dan hanya memengaruhi Yubikey dan kunci sandi – bukan metode 2FA lainnya (seperti aplikasi autentikator). Kunci keamanan yang terdaftar sebagai metode 2FA saat ini terhubung ke domain twitter[.]com. Mendaftarkan ulang kunci keamanan Anda akan menghubungkannya dengan x[.]com, sehingga kami dapat menghentikan domain Twitter,” demikian pernyataan resmi X.

Bagi pengguna yang terdampak, X menjelaskan bahwa notifikasi pendaftaran ulang akan muncul secara otomatis. Namun, pengguna juga dapat melakukan pendaftaran ulang secara manual melalui laman berikut:
https://x.com/settings/account/login_verification/security_keys.

X Resmi Tinggalkan “Warisan” Twitter

Mengutip laporan TechRadar, meskipun platform tersebut telah berganti nama menjadi X di bawah kepemilikan Elon Musk, sejumlah elemen lama seperti logo burung biru dan domain twitter.com masih digunakan di berbagai tautan dan halaman sisipan (embed).

Seiring dengan rencana penghentian domain Twitter.com, X meminta pengguna untuk memeriksa ulang pengaturan keamanan 2FA dan mendaftarkan ulang kunci keamanan mereka. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa X mulai menutup lembaran terakhir identitas Twitter.

Senada dengan itu, mengutip Forbes, analis keamanan siber Davey Winder menilai kebijakan ini menunjukkan langkah Musk untuk semakin menjauh dari “warisan” Twitter.

Menurut Winder, selama ini X—atau sebelumnya Twitter—jarang menjadi sorotan utama dalam isu keamanan siber. Namun, ia menegaskan bahwa platform ini tetap tidak kebal terhadap ancaman siber.

“Tahun ini saja, saya telah melaporkan gangguan akibat serangan DDoS dan peringatan bagi 650 juta pengguna X untuk tidak mengubah kata sandi mereka,” ujarnya.

Pentingnya Autentikasi Dua Faktor (2FA)

Sebagai informasi, 2FA adalah metode keamanan tambahan yang mengharuskan pengguna melakukan verifikasi identitas melalui perangkat lain sebelum dapat mengakses akun. Contohnya, menggunakan Google Authenticator atau aplikasi serupa.

Fitur ini dinilai efektif untuk mencegah peretasan dan pencurian data, karena pengguna wajib melakukan konfirmasi melalui perangkat yang dimilikinya. Selain X, fitur 2FA juga tersedia di berbagai platform lain seperti Instagram, WhatsApp, Telegram, dan sejumlah layanan digital lainnya.