Jakarta — PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai (PT KPI RU II Dumai) menggandeng Kelompok Wanita Mundam Berseri dalam upaya meningkatkan kapasitas kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk mengolah menu bergizi bagi anak dan balita.

Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PT Pertamina (Persero) dalam menjaga kesehatan ibu dan anak di wilayah operasi perusahaan.

Pemberdayaan Perempuan untuk Perbaikan Gizi Anak

Ketua Kelompok Wanita Mundam Berseri, Viola Oktaviani, menjelaskan bahwa dukungan Pertamina diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi anak dan balita, terutama di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau.

Menurut Viola, hasil evaluasi menunjukkan masih terdapat balita terdampak stunting atau tengkes, 18 bayi dengan kondisi bawah garis merah (BGM), serta ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK).

Kondisi tersebut diperparah dengan minimnya kemampuan warga dalam mengolah makanan bergizi dan memanfaatkan sayuran alami.

“Pertamina mendampingi kader Posyandu untuk membangun instalasi hidroponik sekaligus memberikan pelatihan cara menanam sayur secara hidroponik,” ujar Viola dalam agenda kunjungan media ke Desa Mundam, Dumai, Jumat (17/10).

Dampak Positif Program Hidroponik

Viola mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan tersebut. Ia menjelaskan bahwa hasil panen sayur hidroponik kini dapat diolah menjadi makanan sehat dan menarik bagi anak-anak serta orang tua.
Sebagian hasil tanaman bahkan dijual untuk menambah penghasilan warga.

Komunitas Wanita Mundam Berseri, yang awalnya merupakan kader Posyandu, telah mendapatkan pendampingan dari Pertamina sejak tahun 2024.
Kelompok ini terdiri dari 14 anggota, termasuk Viola, dan telah menerima fasilitas instalasi hidroponik lengkap beserta pelatihan pengelolaannya.

Dari hasil panen, mereka menciptakan beragam olahan seperti jus pakcoi, puding, makanan kering, hingga dodol pakcoi.
Produk-produk tersebut dikemas secara menarik dan digunakan sebagai makanan tambahan bagi Posyandu untuk mengatasi masalah stunting dan gizi buruk di Kelurahan Mundam.

“Makanan dari hasil tanaman hidroponik ini bergizi dan bermanfaat untuk dikonsumsi. Kami berterima kasih kepada PT KPI RU II Dumai atas bantuan dan pendampingannya,” ujar Viola.

Bagian dari Program TJSL Pertamina

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Internasional – Refinery Unit II Dumai, Agustiawan, menjelaskan bahwa program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tersebut merupakan bagian dari program Serumpun Paman Bahari (Sinergi Ekologi untuk Masyarakat Pesisir Unggul, Pangan Mandiri, dan Bahari Lestari).

“Sebagai perusahaan yang berada di wilayah pesisir, Kilang Pertamina Dumai tidak hanya fokus kepada para nelayan, tetapi juga kepada keluarga mereka.
Para ibu rumah tangga kami berdayakan agar dapat melindungi keluarganya sekaligus berkontribusi dalam kegiatan Posyandu dan penanganan stunting,” kata Agus.

Apresiasi Pemerintah Daerah

Lurah Mundam, Adi Aprianto, memberikan apresiasi kepada Kilang Pertamina Dumai atas perhatian dan kontribusinya terhadap masyarakat pesisir.
Ia menilai program tersebut tidak hanya meningkatkan kesadaran gizi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi warga.

“Anak-anak kini mendapatkan makanan tambahan secara merata. Program ini diharapkan dapat membantu mengatasi stunting dan meningkatkan perekonomian masyarakat di Kelurahan Mundam. Kami berterima kasih atas dukungan PT KPI RU II Dumai,” ujarnya.

Komitmen Pertamina untuk Masyarakat

Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan bahwa program TJSL merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi.

“Melalui berbagai aktivitas TJSL, Pertamina berharap dapat memberikan kontribusi nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat,” kata Fadjar.