Jakarta – Pelatih timnas Taiwan, Huang Che Ming, menyoroti kehadiran sejumlah pemain keturunan atau naturalisasi di Timnas Indonesia setelah timnya kalah telak 0-6 pada laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jumat (5/9).

Huang menilai langkah PSSI merekrut pemain naturalisasi merupakan strategi tepat untuk meningkatkan kualitas skuad Garuda. Ia percaya kehadiran pemain naturalisasi dapat mendorong perkembangan pemain lokal.

“Saya pikir itu hal yang baik untuk memiliki rencana seperti ini. Tentu saja, kita akan lihat apa yang akan mereka lakukan di masa depan. Tetapi dalam proses ini, saya berharap mereka terus berlatih keras. Karena hal itu juga dapat meningkatkan kualitas pemain lokal,” ujar Huang dalam konferensi pers usai pertandingan.

Dampak Positif bagi Sepak Bola Indonesia

Meski mayoritas pemain inti Indonesia kini diperkuat naturalisasi, Huang menilai hal itu membawa dampak positif bagi sepak bola Tanah Air. Ia bahkan berharap suatu saat Taiwan bisa mengikuti jejak Indonesia.

“Jadi meskipun tidak terlalu banyak pemain asli dari Indonesia, ini kesempatan bagus untuk meningkatkan level tim. Kami berharap suatu hari nanti Taiwan juga bisa berkembang dengan cara yang sama,” ucapnya.

Saat ini, Taiwan juga memiliki beberapa pemain naturalisasi, di antaranya Jhon Benchy (Republik Dominika), William Lopez (El Salvador), dan Ange Kouame (Pantai Gading).

Pemain Taiwan Soroti Persiapan Minim

Sementara itu, pemain Taiwan Tsai Meng Cheng menyebut persiapan singkat menjadi salah satu penyebab kekalahan telak dari Indonesia.

“Alasan kalah 6-0 sebenarnya karena kami hanya berlatih 5–6 hari. Jadi ini benar-benar terburu-buru bagi tim nasional. Selain itu, mayoritas pemain kami masih asli Taiwan, sehingga cukup sulit menghadapi pertandingan ini,” ujar Tsai.

Ia juga mengakui permainan Indonesia yang lebih terorganisir menjadi tantangan berat. “Serangan mereka sangat terorganisir dan pertahanan kami belum mampu mengimbangi. Itu sangat bergantung pada kemampuan pemain kami untuk bertahan,” tambahnya.