Jakarta — Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dijadwalkan menggelar pertemuan darurat usai Israel melancarkan serangan ke Doha, Qatar, pada Selasa (9/9).

Rapat darurat itu akan berlangsung di markas besar PBB, New York, pada pukul 15.00 waktu setempat. Pertemuan ini digelar atas permintaan Aljazair dan Pakistan untuk membahas situasi terbaru di Qatar setelah serangan udara Israel.

Israel mengklaim bahwa serangan tersebut menargetkan sejumlah petinggi Hamas yang tengah berkumpul membahas proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan Amerika Serikat untuk Gaza.

Menurut laporan media, sekitar 12 serangan udara menghantam sejumlah bangunan tempat tinggal di Doha. Kantor Perdana Menteri Israel menyebut bahwa operasi tersebut dilakukan secara independen oleh Israel.

“Tindakan hari ini terhadap para pemimpin teroris Hamas adalah operasi Israel yang sepenuhnya independen,” tulis pernyataan kantor Benjamin Netanyahu di media sosial, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (9/9).

Di sisi lain, Hamas menyatakan bahwa serangan Israel di Doha bertujuan untuk menggagalkan proses negosiasi gencatan senjata serta pertukaran tahanan. Kelompok perlawanan Palestina itu menegaskan bahwa para pemimpin senior mereka berhasil selamat dari upaya pembunuhan.

Namun, enam orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut. Korban termasuk putra dari pemimpin Hamas di Gaza, Khalil al-Hayya, salah satu ajudannya, serta seorang perwira militer Qatar.

“Ini sekali lagi mengungkapkan sifat kriminal dari pendudukan dan keinginannya untuk merusak setiap peluang mencapai kesepakatan,” kata Hamas dalam pernyataan resminya.