Jakarta – Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert berpeluang kembali menurunkan formasi 4-4-2 saat menghadapi Lebanon pada laga FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Kamis (11/9/2025).
Skema ini sebelumnya sukses membawa Skuad Garuda menang telak 6-0 atas Taiwan pada Jumat (5/9). Itu menjadi momentum penting bagi Kluivert yang kembali menegaskan kepercayaan dirinya pada sistem empat bek sejajar.
Keyakinan pada 4-4-2
Kluivert sempat bereksperimen dengan formasi tiga bek pada debut melawan Australia. Namun, setelah menurunkan Jay Idzes dan Mess Hilgers sebagai duet utama, serta menambahkan Rizky Ridho di babak kedua, pelatih asal Belanda itu memilih kembali ke skema empat bek.
“Sistem lain tidak boleh dilupakan, tetapi ini adalah sistem baru yang akan kami terapkan. Dan melawan Lebanon saya tidak ingin mengubah sistem,” ujar Kluivert usai laga kontra Taiwan.
Menurut Kluivert, penyempurnaan detail permainan akan lebih penting dibanding mencoba formasi baru. Ia menekankan bahwa eksekusi pemain terhadap instruksi menjadi kunci kesuksesan.
Fokus pada Kepercayaan Diri
Lebih jauh, Kluivert menilai kepercayaan diri pemain Indonesia sedang meningkat. Hal itu disebut penting sebagai modal menghadapi laga krusial di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Arab Saudi pada Oktober mendatang.
“Kepercayaan diri tim adalah hal paling penting. Tidak masalah melawan siapa pun karena kita harus fokus pada diri kita sendiri,” tegasnya.
Keterbatasan Eksperimen
Kluivert mengaku sebenarnya datang ke Indonesia dengan membawa konsep permainan jelas. Namun, padatnya jadwal Kualifikasi Piala Dunia membuatnya tak punya banyak ruang untuk bereksperimen.
“Inilah formasi yang ingin saya mainkan dalam jangka panjang. Pada dua periode sebelumnya sangat sulit untuk langsung mengubah sistem,” ucap pelatih berusia 49 tahun itu.
Dengan keyakinan itu, laga melawan Lebanon akan jadi ujian lanjutan konsistensi formasi 4-4-2 racikan Kluivert.