Jakarta – Aktris Euphoria dan The White Lotus, Sydney Sweeney, diketahui telah mendaftarkan diri sebagai pemilih Partai Republik di negara bagian Florida, hanya beberapa bulan sebelum Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Informasi ini mencuat ke publik di tengah sorotan terhadap kampanye iklan jeans terbaru yang dibintanginya.

Berdasarkan dokumen publik yang ditinjau oleh The Guardian, Sweeney tercatat mendaftar sebagai pemilih Republik pada 14 Juni 2024, tak lama setelah membeli rumah mewah di kawasan The Keys, Florida. Saat itu, Trump yang juga terdaftar sebagai pemilih Partai Republik di Florida, baru saja divonis bersalah atas pemalsuan catatan bisnis di New York.

Pendaftaran pemilih ini terjadi dua tahun setelah Sweeney sempat menuai kritik saat merayakan ulang tahun ibunya. Dalam acara tersebut, sejumlah tamu terlihat mengenakan topi yang menyerupai slogan “Make America Great Again” (MAGA) milik Trump. Sweeney pun merespons lewat pernyataan di media sosial, “Sebuah perayaan yang polos telah disalahartikan sebagai pernyataan politik, yang sama sekali bukan tujuannya,” tegasnya saat itu.

Meski belum memberikan komentar soal pendaftaran pemilihnya, informasi tersebut telah menyebar luas di media sosial sejak Sabtu (2/8), dan diangkat pula oleh sejumlah media mainstream.

Kontroversi ini muncul bersamaan dengan peluncuran kampanye iklan dari brand American Eagle yang menampilkan Sweeney dalam berbagai video promosi denim jeans dan jaket. Kampanye ini mengusung permainan kata: “Sydney Sweeney Has Great Genes”, yang kemudian kata “genes” diganti menjadi “jeans”.

Dalam salah satu video, aktris berambut pirang bermata biru itu menyebut, “Gen diturunkan dari orang tua kepada anak, menentukan ciri seperti warna mata, kepribadian, hingga warna rambut. Jeans-ku berwarna biru,” disusul dengan candaan yang menyinggung tubuhnya.

Sejumlah warganet menilai iklan tersebut tidak sensitif, dengan narasi yang dianggap menyerempet isu eugenika dan supremasi kulit putih, apalagi di tengah langkah politik Trump yang menentang keberagaman dan program inklusi (DEI), serta mendukung deportasi besar-besaran.

Salah satu video reaksi viral di TikTok menyebutkan bahwa iklan itu “terasa seperti propaganda Nazi”. Sementara itu, kalangan konservatif memuji kampanye tersebut dan menyebut Sweeney telah menentang tren “iklan woke”.

Juru bicara Trump, Steven Cheung, menyebut kecaman terhadap iklan tersebut sebagai “budaya pembatalan yang kelewat batas”.

Di sisi lain, banyak pihak menilai bahwa kritik terhadap Sweeney dan kampanye American Eagle terlalu dibesar-besarkan. Bahkan, saham American Eagle dikabarkan meningkat setelah kampanye yang dibintangi Sweeney dirilis. Dalam pernyataannya, perusahaan menyatakan, “’Sydney Sweeney Has Great Jeans’ dari awal hingga akhir hanya tentang jeans-nya. Cerita dan gayanya.”

Respons terhadap kampanye ini kontras dengan kontroversi iklan Bud Light tahun 2023 yang menggandeng aktivis transgender Dylan Mulvaney. Kala itu, boikot yang digerakkan kelompok konservatif berdampak besar pada penurunan penjualan Bud Light, bahkan membuat merek tersebut kehilangan posisi sebagai pemimpin pasar bir di AS.

Akun X (dulu Twitter) “Wu Tang is for the Children” yang memiliki lebih dari 270 ribu pengikut, menulis: “Tidak ada yang mencoba membatalkan Sydney Sweeney. Dan tidak ada yang peduli apakah dia Republik atau bukan.”