2. Kawasan Komoditas Unggulan: Episentrum Ekonomi Rakyat

Kabupaten Bungo, Tebo, Muaro Jambi, Batanghari, Merangin, Tanjab Barat, dan Tanjab Timur menjadi lumbung kelapa sawit dan karet.

Luas kebun sawit mencapai 1,14 juta hektare, dengan Tebo dan Batanghari sebagai penyumbang terbesar (Dinas Perkebunan, 2023). Produksi karet mencapai 300 ribu ton/tahun dan kelapa rakyat 120 ribu ton/tahun (BPS, 2023). Kawasan ini juga menjadi prioritas program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan hilirisasi berbasis koperasi dan UMKM.

3. Kawasan Swasembada Pangan, Air, dan Energi: Pilar Ketahanan

Tiga sub-kawasan strategis menopang kemandirian pangan dan energi:

  • Tanjab Barat, Tanjab Timur, Muaro Jambi: irigasi pasang surut untuk padi dan palawija, menyumbang 47% luas panen padi.

  • Cekungan Batanghari: tulang punggung hidrologi dan pengembangan EBT, dengan 65 titik potensi PLTS dan biomassa (Dinas ESDM, 2023).

  • Bukit Barisan Tengah (Kerinci, Merangin, Sungai Penuh): hortikultura dan mikrohidro, menyumbang 70% kentang dan 68% cabai merah provinsi (RPJMD 2021–2026).

4. Kawasan Konservasi dan Rawan Bencana: Jantung Ekologis

Empat taman nasional—Bukit Duabelas, Bukit Tigapuluh, Berbak-Sembilang, Kerinci Seblat—menjadi tulang punggung ekologis dengan luas total 2,1–2,3 juta hektare (Dinas Kehutanan, 2024).

Taman Nasional Bukit Duabelas, habitat Orang Rimba, menghadapi perambahan liar. Bukit Tigapuluh, rumah harimau dan gajah, terancam konversi lahan. Taman Nasional Berbak sebagai kawasan gambut rawan kebakaran. Kerinci Seblat, bagian dari UNESCO Tropical Rainforest Heritage, rawan longsor dan gempa bumi.

Menurut BPBD Jambi (2023), lebih dari 60% bencana alam terjadi di kawasan konservasi atau penyangganya.