Houston – Harga minyak dunia melemah pada perdagangan Jumat, 25 Juli 2025, dan ditutup pada posisi terendah dalam tiga minggu terakhir. Pelemahan ini terjadi akibat kekhawatiran pelaku pasar terhadap sejumlah data ekonomi negatif dari Amerika Serikat dan Tiongkok, ditambah sinyal peningkatan pasokan minyak global.
Meskipun demikian, kerugian harga tidak terlalu dalam berkat optimisme pasar terhadap kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan antara AS dan Uni Eropa, yang diperkirakan akan mendukung pemulihan ekonomi global dan permintaan energi dalam jangka menengah.
Mengutip data dari Investing.com, Sabtu, 26 Juli 2025, harga minyak mentah berjangka Brent turun 74 sen atau sekitar 1,1% menjadi USD 68,44 per barel. Sementara itu, minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) asal AS terpangkas 87 sen atau 1,3%, sehingga ditutup di level USD 65,16 per barel.
Harga penutupan tersebut merupakan yang terendah untuk Brent sejak 4 Juli, dan untuk WTI sejak 30 Juni lalu. Sepanjang pekan ini, Brent mencatatkan penurunan sekitar 1%, sementara WTI merosot hampir 3%.
Kesepakatan Dagang AS-Uni Eropa Masih Berproses
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dijadwalkan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Skotlandia pada hari Minggu. Para pejabat dan diplomat Uni Eropa berharap pertemuan tersebut menghasilkan kerangka kesepakatan perdagangan.
Sementara itu, sejumlah data menunjukkan bahwa ekonomi zona euro masih menunjukkan ketahanan di tengah tekanan global akibat perang dagang. Namun, bank sentral Eropa cenderung meredam ekspektasi pasar terkait kemungkinan penurunan suku bunga lebih lanjut.