Penulis : Redaksi

JAKARTA – Indonesia ditetapkan sebagai salah satu lokasi pelaksanaan uji klinis tahap lanjutan (fase 3) vaksin tuberkulosis (TBC) M72/AS01E yang dikembangkan dengan dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation.

Vaksin tersebut dirancang untuk mencegah TBC pada kelompok remaja dan dewasa, dan berpotensi menjadi vaksin TBC pertama yang efektif dalam lebih dari satu abad terakhir.

Uji klinis ini dimulai pada Maret 2024 dan melibatkan sekitar 26.000 peserta dari tujuh negara, termasuk Indonesia, Kenya, Malawi, Afrika Selatan, dan Zambia. Vaksin akan diuji pada individu dengan maupun tanpa infeksi TBC laten, serta pada kelompok dengan HIV, yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap TBC.

Pemilihan Indonesia sebagai lokasi uji coba didasarkan pada tingginya angka kasus TBC di dalam negeri. Berdasarkan data tahun 2023, Indonesia mencatat lebih dari 809.000 kasus, menjadikannya salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia.

Infografik (orasi.id)
Infografik (orasi.id)

Vaksin M72/AS01E dikembangkan oleh GSK bersama Aeras, dan dalam uji fase IIb sebelumnya di Afrika Selatan, Kenya, dan Zambia, vaksin ini menunjukkan potensi menurunkan risiko TBC aktif hingga 50 persen pada orang dewasa dengan infeksi laten.

Jika terbukti efektif dalam fase 3, vaksin ini diharapkan menjadi salah satu terobosan dalam pengendalian TBC global. Namun, para pakar kesehatan menegaskan bahwa vaksinasi harus dilengkapi dengan strategi komprehensif lainnya seperti peningkatan deteksi dini dan pengobatan yang optimal.

Bill & Melinda Gates Foundation menyatakan komitmennya untuk mendanai penuh uji klinis ini, dengan total anggaran yang diperkirakan mencapai 550 juta dolar AS. Langkah ini menjadi bagian dari upaya yayasan tersebut dalam mendukung penanggulangan penyakit menular yang masih menjadi penyebab kematian utama di berbagai belahan dunia.