Jambi – Sampai saat ini kasus kecelakaan kerja beruntun yang terjadi di PT PetroChina International Jabung Ltd, Tanjungjabung Barat, Jambi pada pertengahan Desember dan awal Januari lalu tak kunjung mengarah pada titik terang.
Berkali-kali aksi demonstrasi dilakukan oleh sejumlah masyarakat di Jambi maupun di Jakarta tampak belum berdampak besar bagi perkembangan pengusutan kasus ini.
Padahal kasus kecelakaan kerja yang terjadi di area NEB#9 di Kecamatan Betara, Tanjungjabung Barat pada 18 Desember 2022 telah merenggut nyawa. Dua korban yakni Kastalani dan Randi Afrianto meninggal dunia setelah dirawat selama beberapa hari di Jakarta, sementara 6 lainnya harus menahan pedihnya luka bakar.
Tak berhenti di situ, kecelakaan kerja kembali terjadi di Rig Bohai-85 area sumur WB-D7 di Tanjungjabung Barat yang dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran pada 9 Januari 2023.
Pada kasus ini, 3 karyawan kembali jadi korban luka-luka dan harus mendapat perawatan medis, beruntung nyawanya selamat.
Namun pengusutan kasus oleh Polda Jambi seolah jalan di tempat. Lebih kurang 9 bulan berlalu, tampak belum ada progres berarti dari pengusutan kasus di perusahaan asing yang sudah merenggut nyawa itu.
Dikonfirmasi soal proses kasus ini, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi Kombes Pol Christian Tori kepada sejumlah awak media hanya menyampaikan bahwa pihaknya masih melengkapi alat bukti.
“Masih melengkapi alat bukti untuk penetapan tersangka,” kata Christian Tory, belum lama ini.
Publik pun masih harus menunggu untuk waktu yang tidak ditentukan dalam pengusutan kasus kecelakaan kerja di perusahaan asing yang sudah memakan korban jiwa itu.
Reporter: Juan Ambarita