Bahkan saat ini, dimana jumlah penduduk meningkat tinggi, Anies menemukan fakta bahwa jumlah penduduk desa terus berkurang dan lahan sawahnya terlantar.
“Melihat situasi seperti ini kita tidak bisa mendiamkan desa berjuang sendirian,” katanya.
Dia berpandangan bahwa negara harus melakukan intervensi agar desa-desa tumbuh berkembang dan bisa jadi penopang pangan di negeri ini.
“Bapak ibu bayangkan kalau penduduk kota meningkat, penduduk desa menurun, jumlah sawah menurun. Ketahanan pangan kita menjadi tantangan,” ujarnya.
Dalam desa dibiarkan sendirian, lanjut Anies, apalagi para pimpinan, para kepala desa tidak diberikan kekuatan maka nantinya gambaran nasional kita akan menunjukkan ketergantungan pada luar.
“Jadi visi kita ke depan yok kita jalan sama-sama. Mari kita kembalikan desa menjadi kekuatan utama bangsa ini,” katanya.
Anies punya visi untuk menjadikan desa menjadi pilar penting dalam pembangunan ke depan. Bahwa menurut Anies yang perlu ditingkatkan bukan hanya bicara domestik. Namun Indonesia harus dilihat dalam konteks Asia.
“Bagaimana desa dimajukan sehingga Indonesia bisa jadi lumbung pangan Asia,” ucapnya.
Ke depan dalam jangka pendek, Anies menyampaikan harus memperkuat desa kemudian jangka menengah memandirikan desa.
“Kita ingin desa yang kuat dan untuk itu ada 4 hal. UU yang perlu direvisi, kedua pengelolaan desa yang partisipatif, yang ketiga kesejahteraan mereka yang bekerja di desa baik kepala desa maupun perangkat desa, keempat dana desa yang ditingkatkan,” katanya.

