Jambi – Pengamat Kebijakan Publik Jambi Dr. Noviardi Ferzi menilai, kabinet baru Jambi saat ini masih jauh dari janji Gubernur Al Haris pada kampanye Pilgub 2020 lalu.
Reshuffle atau perombakan kabinet Jambi selain sudah terlambat dilakukan, juga dinilainya tidak sesuai harapan.
“Pada Kampanye lalu Gubernur menjanjikan kabinet yang baik, profesional, mumpuni. Faktanya, kabinet tidak sesuai harapan orang banyak, hanya orang – orang lama yang selama ini tak memperlihatkan kinerja yang mumpuni, ” kata Noviardi saat menanggapi pelantikan pejabat utama pemrov yang baru dilantik (2/3) kemarin.
Menurut dia, alih-alih membuat tim kerja yang profesional, kabinet saat ini justru diisi oleh para lingkaran pendukung pada pilgub lalu.
Selama ini, banyak kepala OPD yang berkinerja buruk, namun tetap dilantik karena dipaksakan menempati jabatan yang tidak sesuai dengan keahliannya.
“Kabinet yang dilantik malam ini saya nilai tidak membantu tugas Gubernur, bahkan menimbulkan banyak masalah. Dua tahun pemerintahan, banyak yang menurun, ekonomi, birokrasi dan layanan publik ditengah masalah angkutan batubara, inflasi dan prioritas program yang tak nampak.
Masalah lain, ungkap Noviardi adalah terkait koordinasi. Menurut dia, selama dua pemerintahan berjalan, belum terlihat ada sebuah koordinasi yang baik dalam kabinet Jambi mantap. Bahkan, kerap terjadi kegaduhan di OPD karena perbedaan pandangan setiap kepala OPD dan bagiannya.
” Kelemahan selama ini Gubernur terkesan one man show, dua tahun berlalu tanpa terlihat mengkoordinasikan kerja antar OPD. Itu waktu yang terlalu mahal dan lama,” ungkapnya.
Namun, Noviardi menilai reshuffle benar-benar dilakukan dengan hak prerogatif Gubernur, tapi juga karena kedekatan. Orang-orang yang ditunjuk harus profesional sesuai janji kampanyenya.