Jambi — Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, bersama Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, meninjau pelaksanaan operasi perdana bedah jantung pintas arteri koroner (CABG) di RSUD Raden Mattaher pada Jumat (31/10/2025). Operasi ini menjadi langkah penting dalam perluasan layanan spesialistik jantung yang diharapkan memberi manfaat nyata bagi pasien di Provinsi Jambi dan wilayah sekitarnya.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Muaro Jambi, Dr. Bambang Bayu Suseno (BBS), turut mendampingi Menteri Kesehatan untuk melihat secara langsung jalannya operasi CABG. Kehadiran Bupati BBS menegaskan dukungan pemerintah daerah terhadap peningkatan layanan penanganan penyakit jantung di rumah sakit rujukan provinsi.

Bersama Bupati, hadir pula Sekretaris Dinas Kesehatan Dr. Aang Hambali serta Direktur RSUD Ahmad Ripin, Agus Subekti. Selain meninjau operasi perdana, kegiatan juga diisi dengan penandatanganan kerja sama jejaring pengampuan pelayanan jantung dan pembuluh darah antara RSUD Raden Mattaher dengan sejumlah rumah sakit rujukan daerah, termasuk RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi.

“Melalui kerja sama ini, diharapkan pelayanan jantung di Kabupaten Muaro Jambi akan berkembang dan memberi manfaat langsung kepada masyarakat,” ujar Bupati Bambang Bayu Suseno.

(Photo: Bupati BBS saat menghadiri pertemuan dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi di RSUD Raden Mattaher Jambi – Redaksi/Ist)

Program jejaring pengampuan tersebut bertujuan memperkuat layanan jantung secara menyeluruh—mulai dari deteksi dini, tindakan medis, hingga perawatan pasca-operasi. Dengan penguatan ini, diharapkan pasien tidak lagi perlu dirujuk ke luar provinsi untuk memperoleh pelayanan jantung spesialistik.

Pihak rumah sakit menegaskan bahwa peningkatan kompetensi SDM, kesiapan sarana, serta penerapan protokol bedah jantung akan menjadi fokus utama dalam tiga bulan ke depan. Jaringan rujukan antar rumah sakit juga akan memastikan proses transfer pengetahuan dan dukungan teknis berjalan berkelanjutan.

Dengan langkah strategis ini, masyarakat Jambi dan sekitarnya akhirnya mendapatkan akses lebih dekat ke layanan bedah jantung modern—sebuah perkembangan penting di tengah meningkatnya kasus penyakit kardiovaskular di Indonesia.