Jakarta — Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono mengumumkan bahwa Indonesia akan menerima tiga unit pesawat tempur Rafale buatan Prancis pada awal 2026 mendatang.
“Pesawat Rafale, pesawat buatan Prancis, rencananya Februari atau Maret kita akan menerima batch pertama tiga pesawat dulu,” kata Tonny di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (13/9).
Tonny menambahkan, setelah kedatangan batch pertama, Indonesia akan kembali menerima tiga unit Rafale tambahan.
Infrastruktur Disiapkan di Pekanbaru
Untuk mendukung operasional pesawat tempur canggih ini, TNI AU tengah menyiapkan sarana dan prasarana infrastruktur di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
“Sejauh ini kita sedang menyiapkan sarana prasarana infrastruktur yang ada di Pekanbaru untuk bisa menerima pesawat Rafale,” ujarnya.
Kontrak Pengadaan Rafale Indonesia
Indonesia sebelumnya telah menandatangani kontrak pengadaan 42 jet tempur Rafale dengan Dassault Aviation.
-
Tahap pertama (2022): kontrak untuk 6 unit.
-
Tahap kedua (Agustus 2023): kontrak untuk 18 unit.
-
Tahap ketiga (8 Januari 2023): kontrak untuk 18 unit.
Dengan tambahan tersebut, jumlah total pesawat tempur Rafale Indonesia diperkirakan akan mencapai lebih dari 50 unit, menjadikan Indonesia salah satu operator Rafale terbesar di luar Eropa.
Indonesia Juga Borong Jet Tempur KAAN dari Turki
Selain Rafale, Indonesia juga telah menandatangani kontrak pembelian 48 jet tempur KAAN buatan Turki. Kesepakatan tersebut diteken pada 26 Juli 2025 di Istanbul, dalam pameran pertahanan internasional IDEF 2025, dan disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.