Surabaya — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku sudah menghapus menerapkan kebijakan penghapusan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa.

Hal itu sudah dilakukannya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) program Sekolah Arek Suroboyo (SAS) sejak 2022.

Eri mengatakan program SAS ini bertujuan untuk pembentukan karakter dan menyalurkan bakat minat anak.

Program ini juga sebagai salah satu cara pemkot untuk mengatasi kenakalan remaja di Surabaya.





“Kita itu sejak Januari 2022 mengadakan Sekolah Arek Suroboyo. Di dalam Sekolah Arek Suroboyo itu ada yang namanya sekolah kebangsaan dan bakat minat, kalau hari ini masih ada geng motor, dan macam-macam itu, karena tidak ada pembentukan karakter sejak awal,” kata Eri, Kamis (12/6).

Selaras berjalannya program SAS, pemkot melalui Dispendik juga menerapkan kebijakan penghapusan PR bagi siswa. Menurutnya, diterapkannya kebijakan ini, maka siswa tidak lagi terbebani tugas sekolah ketika di rumah.

Selain tidak terbebani dengan tugas sekolah, Eri ingin, siswa memiliki banyak waktu untuk berinteraksi dengan keluarga ketika di rumah. Dengan begitu, pendidikan karakter terhadap anak tidak hanya diterapkan di sekolah, tapi juga di rumah.

“Sehingga setelah kembali pulang ke rumah, dia tidak ada lagi PR yang dibebankan. Karena apa? Saya ingin Arek-arek Surabaya banyak berinteraksi dengan keluarga, banyak berinteraksi dengan masyarakat, sehingga itu akan membentuk karakter anak. Karena karakter-karakter ini tidak hanya diajarkan di sekolah tapi juga ada di setiap rumah dan setiap perkampungan, dan semua itu kita terapkan di 2022,” ucapnya.