ORASI.ID, JAMBI – Berawal dari pandemi Covid-19. Saat aktivitas masyarakat dibatasi untuk pergi ke luar rumah.
Raden Nursery atau akrab di sapa Bang Raden memulai aktivitas bertani dari pekarangan rumahnya.
Bermodal sepetak tanah di samping rumah dan alat pertanian seadanya.
Bang Raden mulai menanam beberapa jenis buah seperti alpukat, kelengkeng dan juga anggur.
“Tahun 2020 kan suasana masih Covid. Memang kegiatan-kegiatan yang paling digemari berkebun. Waktu itu saya lihat-lihat di YouTube kayaknya anggur bisa berbuah di Indonesia, makanya saya tertarik di situ. Akhirnya saya coba mencari bibit dan disitulah saya mulai menanam,” cerita Bang Raden.
Dari buah-buah tersebut, Bang Raden tertarik untuk fokus menanam anggur.
Selain karena buah anggur jarang dibudidayakan di Jambi. Ia menilai bahwa udara tropis di Indonesia cocok untuk bertani anggur.
“Karena di Indonesia ini musim panasnya jelas tropis dan subtropis jadi anggur bisa berbuah,” sebutnya.
Dalam prosesnya pun tidak selalu mulus, dari 10 bibit pohon anggur yang coba ditanam. Hanya lima diantaranya yang hidup dan berbuah.
Ia juga mengatakan tidak ada modal khusus yang di alokasikan untuk bertani anggur.
“Modal tidak menghitung, beli sedikit-sedikit. Apa yang perlu,” ujarnya.
Saat ini, agrowisata anggur Bang Raden sudah di komersilkan.
Untuk masyarakat yang ingin berkunjung, bisa langsung datang ke Jalan Pakuan Baru, Kecamatan Jambi Selatan, Kota Jambi. Dan membayar tiket Rp5 ribu per orangnya.
