Jakarta – Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, akhirnya memberikan penjelasan mengenai tumpukan sampah setinggi dua meter yang menutupi sekitar Jalan Otista Raya, tepatnya di sisi Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Kejadian ini telah mengganggu kenyamanan warga yang melintas dan beraktivitas di sekitar pasar beberapa hari terakhir.

Menurut Benyamin, tumpukan sampah ini terjadi karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang di Serpong sedang dalam perbaikan. Proses perbaikan yang tengah dilakukan berupa terasering dan dewatering yang menyebabkan gangguan pada pengangkutan sampah di beberapa titik.

“TPA Cipeucang sedang dalam penataan dan perbaikan, salah satunya melalui proses terasering dan dewatering. Hal ini memang sempat mengganggu pengangkutan sampah,” ungkap Benyamin saat dihubungi pada Jumat (12/12).

Terasering adalah proses penataan ulang lereng timbunan sampah menjadi lebih terstruktur seperti tangga, sementara dewatering merupakan metode untuk mengurangi kandungan air dalam tumpukan sampah.

Benyamin juga menargetkan bahwa proses perbaikan tersebut akan selesai pada akhir bulan Desember 2023. “Saya harap perbaikan ini dapat selesai pada akhir Desember nanti,” tambahnya.

Sampah Menggunung Mengganggu Warga

Tumpukan sampah yang didominasi oleh limbah pasar dan rumah tangga itu memenuhi bagian kanan jalan, menyebabkan gangguan pandangan serta menciptakan ketidaknyamanan bagi warga yang melintas atau beraktivitas di sekitar pasar. Aroma tak sedap juga tercium kuat dari tumpukan sampah yang semakin menggunung tersebut. Meski sampah telah menumpuk, masih banyak warga yang terus membuang sampah di lokasi yang sama.