Dari perspektif fiskal, putaran uang yang meningkat akan memperbesar basis pajak daerah dan mempercepat pertumbuhan kawasan ekonomi baru (KEB). Dengan efek jangka panjang seperti peningkatan investasi logistik, pertumbuhan UMKM, dan ekspansi ekspor, peti kemas Muaro Jambi diharapkan menjadi “motor ekonomi” baru di kawasan tengah Sumatra.
Penutup
Pembangunan pelabuhan peti kemas Muaro Jambi adalah langkah strategis menuju kemandirian ekonomi daerah. Berdasarkan pengalaman internasional, kontribusi pelabuhan terhadap PDB berada pada rentang 3–7%, sementara multiplier effect terhadap ekonomi daerah bisa mencapai 2,3 kali nilai investasi (UNCTAD, 2021; World Port Index, 2022). Dengan potensi serupa, Jambi berpeluang memperkuat posisi fiskalnya sekaligus menurunkan ketimpangan antarwilayah.
Jika pembangunan ini dikelola dengan tata kelola profesional, dukungan regulasi, dan kolaborasi publik-swasta, maka Muaro Jambi akan menjadi ikon pertumbuhan ekonomi baru Sumatra Tengah—sebuah pelabuhan yang bukan hanya melayani arus barang, tetapi juga menggerakkan denyut kesejahteraan masyarakat.
Referensi:
- Bappeda Provinsi Jambi. (2024). Simulasi Dampak Ekonomi Pelabuhan Peti Kemas Muaro Jambi. Jambi.
- Husaini, R. (2023). Infrastruktur dan Ekonomi Daerah. Jakarta: Rajawali Pers.
- Hidayat, A. (2021). Kawasan Ekonomi dan Transportasi Terpadu di Indonesia. Bandung: Alfabeta.
- OECD. (2022). Port Economy and Development Impact. Paris: OECD Publishing.
- Rodrigue, J. P. (2022). The Geography of Transport Systems (5th ed.). Routledge.
- Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2020). Economic Development. Pearson Education.
- UNCTAD. (2021). Port Performance and Economic Multipliers. Geneva: United Nations.
- World Bank. (2023). Maritime Logistics in Emerging Economies. Washington DC.
- World Port Index. (2022). Global Port Contribution Study: 91 Countries Report. Geneva: WPI.
- Pemerintah Provinsi Jambi. (2022). Peraturan Gubernur Jambi Nomor 15 Tahun 2022 tentang Rencana Induk Transportasi Daerah.

