2. Fungsi Ekonomi Regional. OECD (2022) melaporkan bahwa setiap 1.000 TEUs kontainer dikelola menghasilkan 4–6 lapangan kerja langsung dan 15–20 tidak langsung. Jika kapasitas Muaro Jambi mencapai 100.000 TEUs, maka akan muncul sekitar 2.000 pekerjaan baru langsung dan lebih dari 5.000 tidak langsung.

3. Fungsi Daya Saing Ekspor. Dengan pelabuhan sendiri, Jambi dapat mengekspor produk unggulan langsung ke luar negeri, memperpendek rantai logistik dan memperkuat posisi tawar komoditas.

Secara teori ekonomi wilayah, multi player effect (MPE) terbagi menjadi tiga lapisan (Rodrigue, 2022):

Direct effect: pendapatan langsung pelabuhan.

Indirect effect: peningkatan sektor industri dan logistik pendukung.

Induced effect: peningkatan konsumsi masyarakat akibat pendapatan baru.

Di Rotterdam dan Singapura, efek induksi pelabuhan bahkan mencapai 2,5 kali lipat dari investasi awal. Jika dikelola profesional, pelabuhan Muaro Jambi bisa meniru pola serupa dalam skala regional Sumatra.

Kebijakan dan Regulasi Peti Kemas di Jambi: Putaran Uang dan Pertumbuhan Kawasan Ekonomi Baru

Pemerintah Provinsi Jambi telah menyiapkan dasar hukum yang jelas melalui Peraturan Gubernur Jambi Nomor 15 Tahun 2022 tentang Rencana Induk Transportasi Daerah. Regulasi ini menekankan integrasi sistem logistik darat, laut, dan sungai untuk memperkuat daya saing daerah.

Program “Jambi Terkoneksi 2024–2029” menjadi langkah lanjutan dalam membentuk simpul ekonomi baru berbasis pelabuhan dan kawasan industri sungai Batanghari. Simulasi ekonomi Bappeda Jambi (2024) memperkirakan setiap Rp. 1 triliun investasi pelabuhan akan menumbuhkan Rp. 700 miliar aktivitas ekonomi turunan, dengan multiplier sekitar 1,7 kali.