C. Masa Depan Pekerja Jika TPL Tutup Dalam beberapa bulan terakhir ini, seruan untuk penutupan PT TPL semakin hari semakin mencuat. Hal tersebut didasari atas panggilan nurani dari masyarakat tanah batak dalam menjaga kelestarian bumi pertiwi yang telah dirusak oleh TPL. Seruan ini semakin kuat dengan kehadiran dari pimpinan gereja dan lapisan organisasi masyarakat dan mahasiswa. Secara spontan Pimpinan tertinggi HKBP Oppui ephorus Dr. Victor Tinambunan, M.ST menyerukan untuk TUTUPTPL dan masih konsisten hingga saat ini. Selaku putera daerah dari tanah batak beliau sangat mencintai kelestarian alam dan selalu menyerukan untuk menciptakan ekologis yang semakin baik.

Namun, banyak orang juga bertanya-tanya tentang bagaimana masa depan dari pekerja tpl yang berkisar 16.000 karyawan jika TPL tutup? Lantas dengan luas lahan 160.000-an hektare, pihak perusahaan harus memberikan penghidupan yang layak bagi karyawan yang bekerja di TPL.

Karena sejatinya tidak hanya karyawan yang 16.000 orang yang dirugikan, melainkan masyarakat tanah batak yang berjumlah 3 juta-an orang juga dirugikan ditambah lagi dengan jumlah penduduk indonesia berkisar 280 juta orang hingga pada populasi masyarakat dunia sebanyak 7 miliar orang yang menjadi korban dari aktivitas PT TPL yang sudah berproduksi berpuluh-puluh tahun lamanya.

D. Bantuan TPL Kepada Masyarakat
Tidak dapat dipungkiri jika selama berdirinya TPL di tanah batak tentu memberikan beberapa manfaat bagi beberapa masyarakat yang berdekatan dengan kawasan TPL. Misalnya bantuan dalam pendidikan, akses kepada masyarakat, maupun bantuan ketika ada kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di kawasan danau toba.