Jakarta – Gempa bumi dengan magnitudo 6,9 mengguncang wilayah Filipina Tengah, Selasa (30/9). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami dan tidak berpengaruh pada aktivitas kegempaan di Indonesia.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan gempa dirasakan di Calape, Filipina, dengan intensitas getaran yang berpotensi merusak bangunan. Namun, dampak spesifik masih dalam pemantauan.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Gempa bumi ini tidak memengaruhi kegempaan di wilayah Indonesia,” ujar Daryono dalam keterangan resminya.

Gempa magnitudo 6,9 itu terjadi pada pukul 20.59 WIB dengan episenter di koordinat 11,15 derajat LU; 124,14 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer. Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini dikategorikan sebagai gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme mendatar (strike-slip),” tambah Daryono.

Hingga pukul 21.27 WIB, BMKG mencatat adanya satu gempa susulan dengan magnitudo 6,3.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah percaya terhadap informasi hoaks atau isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.