E. Alokasi SDM: Berbasis Vokasi SDM Luar Negeri dan Lokal

Alokasi sumber daya manusia yang relevan bagi BLK meliputi instruktur, manajer program, andras (asisten praktikum), serta peserta yang direkrut dari kelompok rawan pengangguran.

APBN (Kemnaker) umumnya membiayai aspek institusional UPTP: pengadaan alat, gaji instruktur pusat, program sertifikasi, dan pengembangan kurikulum nasional. APBD berperan pada aksesibilitas: beasiswa lokal, biaya peserta, penyelenggaraan pelatihan komunitas (Dumisake), dan dukungan logistik (Permenaker No. 7/2012; Panduan Juknis BLK-Komunitas, 2022).

Jalur luar negeri (magang/penempatan terampil) memerlukan standar internasional. Dalam hal ini, BLK perlu menyiapkan bridging course (bahasa, sertifikasi internasional, safety K3) agar lulusan memenuhi persyaratan negara tujuan (Pambudi, 2020, hlm. 45).

Di Jambi, bukti publik tentang program magang terstruktur ke luar negeri masih terbatas; sejumlah inisiatif magang ke Jepang dan pemasaran SDM terampil tercatat sporadis dalam pengumuman dinas, namun memerlukan verifikasi administrasi (Dinas Nakerprov Jambi, Pengumuman 2023–2024).

F. Prestasi BLK dan Program Unggulan Dumisake

Prestasi BLK Jambi dapat diuraikan dari aspek kuantitatif dan kualitatif.

Kuantitatif:
BLK telah menyelenggarakan lebih dari sebelas program kejuruan lintas kompetensi, menjangkau pesantren dan komunitas desa melalui BLK-Komunitas, serta menaikkan capaian partisipasi pelatihan selama program Dumisake. Realisasi pelatihan life skill tercatat 90,01% pada 2022 (976 dari target 1.082) dan meningkat menjadi 1.360 peserta di 85 lokasi pada periode berikutnya (JambiProv, 2024; media lokal, 2023).

Program Dumisake sendiri menyalurkan anggaran beasiswa S1 & S3 sekitar Rp 6,8 miliar (2022), Rp 7,42 miliar (2023), dan Rp 7,8 miliar (2024) untuk total cakupan program pendidikan dan pemberdayaan (Pemprov Jambi, 2024).

Kualitatif:
BLK Jambi menunjukkan capaian penting, antara lain: