2. Orang yang Kekurangan Zat Besi

Kadar hemoglobin rendah akibat kekurangan zat besi membuat seseorang tidak memenuhi syarat untuk donor darah.
Hemoglobin merupakan protein penting yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Mengutip laman PMI Kota Bandung, kadar hemoglobin minimal untuk donor darah adalah 12,5 g/dL bagi perempuan dan 13 g/dL bagi laki-laki.
Jika kadar hemoglobin sudah kembali normal, barulah donor darah dapat dilakukan.
Asupan zat besi dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi makanan seperti daging, ayam, kacang-kacangan, tahu, dan telur.

3. Orang yang Sedang Mengonsumsi Obat Tertentu

Beberapa jenis obat bisa menjadi alasan penundaan donor darah. Misalnya, seseorang yang baru mengonsumsi aspirin harus menunggu tiga hari sebelum mendonorkan darah.
Pengguna obat pengencer darah juga tidak diperbolehkan donor karena darahnya sulit membeku.

Namun, perempuan yang menggunakan pil KB atau penderita diabetes dengan penggunaan insulin terkontrol masih diperbolehkan donor.
Bagi yang sedang menjalani terapi antibiotik, sebaiknya tunggu hingga pengobatan selesai sebelum mendonorkan darah.

4. Orang yang Baru Divaksinasi

Setelah menerima vaksin, terutama vaksin Covid-19, pendonor harus menunggu beberapa hari sebelum dapat mendonorkan darah.
Donor dapat dilakukan mulai hari ke-4 setelah vaksin pertama dan hari ke-8 setelah vaksin kedua atau ketiga, asalkan tidak ada efek samping.
Jika muncul gejala pascaimunisasi, sebaiknya tunda donor darah hingga satu bulan.

5. Orang yang Memiliki Kelainan Darah

Penderita penyakit darah seperti hemofilia, Von Willebrand, hemokromatosis herediter, atau sickle cell trait tidak diperbolehkan donor darah karena kondisi tersebut bisa membahayakan kesehatan pendonor maupun penerima.