“Di Indonesia, sering kali orang lebih percaya setelah melihat langsung. Jadi, kami mengajak masyarakat ke Gunung Batu sebagai bukti aktivitas gempa Sesar Lembang,” paparnya.

“Kami juga ingin masyarakat mendapatkan pemahaman dari ahli seperti Kang Mudrik, mengenai Sesar Lembang, proses terjadinya, dan dampak negatif yang mungkin timbul,” tuturnya.

Sesar Lembang merupakan salah satu dari 81 sesar aktif di Indonesia, terletak sekitar 8 hingga 10 kilometer di utara Kota Bandung. Panjang patahan Sesar Lembang mencapai 29 kilometer dan bergerak dengan kecepatan 6 milimeter per tahun.

Terdapat enam segmen patahan di Sesar Lembang yang tidak lurus, yaitu Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng. Sesar ini membentang mulai dari Kecamatan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat hingga Kecamatan Cilengkrang di Bandung.

Di sisi barat, struktur Sesar Lembang cenderung landai, dikelilingi sawah dan pemukiman. Sementara di sisi timur, sesar ini menunjukkan struktur mencuat dengan kemiringan hingga 40 derajat, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan di Kota Bandung.