Jakarta — Gunung Batu yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dilaporkan mengalami peningkatan ketinggian akibat aktivitas Sesar Lembang.

Menurut Mudrik Rahmawan Daryono, peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Gunung Batu adalah bagian dari Sesar Lembang yang sebelumnya berada pada satu level dengan wilayah sekitarnya.

“Gunung Batu kini terangkat secara tektonik, mengalami pergeseran antara 120 hingga 460 meter. Penelitian menunjukkan adanya pergeseran vertikal sekitar 40 sentimeter, kemungkinan terkait dengan gempa berkekuatan magnitudo 6,5-7. Ini merupakan bukti pergerakan Sesar Lembang dari waktu ke waktu,” jelas Mudrik pada Minggu (24/8), seperti yang dikutip dari detik.

Sesar Lembang kini tengah dalam perhatian karena aktivitasnya yang cukup tinggi dalam dua pekan terakhir. Beberapa gempa dangkal berdaya rendah terjadi akibat pergerakan sesar ini.

Mudrik menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Sesar Lembang. Pemerintah perlu melakukan mitigasi yang rutin dan mempersiapkan anggaran untuk penanganan sebelum dan sesudah bencana.

“Pemerintah menyadari bahwa Sesar Lembang dapat berdampak pada Cimahi, Bandung Barat, dan Bandung. Oleh karena itu, mitigasi harus dilakukan secara serius dan masif,” imbuhnya.

Pernyataan ini disampaikan Mudrik saat mengikuti kegiatan geotrack di Gunung Batu, yang diinisiasi oleh BPBD Kota Bandung pada Minggu (24/8).

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi, berkoordinasi dengan relawan dan peneliti dari BRIN untuk mengamati langsung aktivitas Sesar Lembang.

“Di Indonesia, sering kali orang lebih percaya setelah melihat langsung. Jadi, kami mengajak masyarakat ke Gunung Batu sebagai bukti aktivitas gempa Sesar Lembang,” paparnya.

“Kami juga ingin masyarakat mendapatkan pemahaman dari ahli seperti Kang Mudrik, mengenai Sesar Lembang, proses terjadinya, dan dampak negatif yang mungkin timbul,” tuturnya.

Sesar Lembang merupakan salah satu dari 81 sesar aktif di Indonesia, terletak sekitar 8 hingga 10 kilometer di utara Kota Bandung. Panjang patahan Sesar Lembang mencapai 29 kilometer dan bergerak dengan kecepatan 6 milimeter per tahun.

Terdapat enam segmen patahan di Sesar Lembang yang tidak lurus, yaitu Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung, dan Batu Lonceng. Sesar ini membentang mulai dari Kecamatan Padalarang di Kabupaten Bandung Barat hingga Kecamatan Cilengkrang di Bandung.

Di sisi barat, struktur Sesar Lembang cenderung landai, dikelilingi sawah dan pemukiman. Sementara di sisi timur, sesar ini menunjukkan struktur mencuat dengan kemiringan hingga 40 derajat, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan di Kota Bandung.