“Fokus saya adalah guru-guru. Proses pendataan memang membutuhkan waktu agar pendistribusiannya tepat sasaran dan transparan,” ujar Nafa.
Dia menegaskan bahwa hingga tahun 2029, para guru di dapilnya adalah yang paling dia prioritaskan, karena mereka dianggap sebagai pahlawan pendidikan. Namun, Nafa juga mengisyaratkan bahwa akan ada ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan, apakah hanya guru atau kelompok lain yang juga membutuhkan bantuan.
Pemberian dana yang bersumber dari gaji dan tunjangannya akan dimulai pada bulan September 2025, setelah timnya menyelesaikan pendataan.
“Saya memahami bahwa tidak semua orang akan percaya, dan ada yang mungkin akan berpendapat ini hanya pencitraan. Namun, saya akan membuktikannya dengan tindakan nyata dan transparansi. Beri saya waktu untuk mendata para guru di Dapil VI,” tuturnya.
“Nanti, proses ini akan dilaporkan secara berkala, sehingga masyarakat bisa ikut mengawasi,” tambahnya. “Sabar ya, saya dan tim Dapil butuh waktu untuk memastikan penerima bantuan adalah mereka yang benar-benar membutuhkan. Kita mulai bulan depan,” imbuhnya.