-
Temuan cadangan besar migas pada 2023–2024
-
Perbaikan skema fiskal melalui penerapan PSC Gross Split
-
Penghapusan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk LNG
-
Peningkatan infrastruktur gas di berbagai wilayah
“Sekarang tidak ada lagi istilah lapangan tidak ekonomis, karena pemerintah siap memberikan dukungan agar proyek-proyek tetap layak secara finansial,” tegasnya.
Aktivitas Hulu Migas Lebih Bergairah
Meningkatnya investasi berimbas langsung pada meningkatnya aktivitas di lapangan. Hingga Juni 2025, telah tercatat:
-
409 sumur pengembangan dibor, naik 14% dibandingkan tahun lalu (358 sumur)
-
517 sumur workover selesai, naik 6%
-
20.644 kegiatan well service, naik 12%
Eksplorasi Menggeliat, Big Player Kembali Melirik
Di sisi eksplorasi, investasi terus menunjukkan pertumbuhan:
-
2020: US$ 0,5 miliar
-
2024: US$ 1,3 miliar
-
Proyeksi 2025: US$ 1,5 miliar, tertinggi dalam 10 tahun terakhir
Untuk menarik kembali big player global, SKK Migas juga mengintensifkan kegiatan joint study. Sejak 2023, telah dilakukan 40 joint study untuk 16 blok baru, terutama di kawasan Indonesia Timur. Beberapa perusahaan internasional yang terlibat antara lain: ENI, Petronas, Inpex, Sinopec, CNOOC, BP, TotalEnergies, PetroChina, Kufpec, dan Woodside Energy.