Pengalaman ini mestinya mendapat nilai lebih, bukan karena lokasi yang jauh, tetapi karena kedekatannya dengan misi keilmuan: membumikan ilmu, bukan menggantungnya di langit ekspektasi kosong.

Jika kampus adalah tempat berpikir, maka dusun adalah tempat merasakan. Dan barangkali, rasa itu yang kini makin jarang dihitung dalam sistem penilaian akademik yang kerap lebih silau oleh jarak daripada makna. (*)