Jambi – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jambi, Irjen Pol Krisno H. Siregar, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sebanyak 32 titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang tersebar di berbagai wilayah Provinsi Jambi. Dua pelaku pembakaran lahan juga telah berhasil diamankan aparat kepolisian.
“Untuk seluruh daerah Jambi, ada 32 titik api di Kabupaten Sarolangun, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Batang Hari, dan Muaro Jambi,” kata Irjen Krisno saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi kebakaran lahan di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Sabtu (26/7/2025).
Irjen Krisno, yang juga menjabat sebagai Wakil Komandan Satgas Karhutla Jambi, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan penanganan intensif terhadap penyebaran titik api. Upaya pemadaman dilakukan bersama sejumlah pihak seperti Manggala Agni, Korem 042/Gapu, dan BPBD Jambi.
“Penanganan kebakaran hutan dan lahan di Jambi terus dilakukan secara kolaboratif,” ujarnya.
Dalam aspek penegakan hukum, Irjen Krisno menekankan bahwa Polda Jambi tidak akan mentoleransi tindakan pembakaran lahan secara sengaja. Hingga saat ini, dua tersangka telah diamankan dan dalam proses hukum lebih lanjut.
“Sejauh ini kami sudah menahan dua orang tersangka,” tambahnya.
Kedua pelaku berinisial OS dan TP merupakan warga asal Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Keduanya ditangkap karena terbukti membakar kawasan hutan produksi di Desa Peninjauan, Kecamatan Muaro Sebo, Kabupaten Batang Hari.
Sementara itu, untuk kebakaran yang terjadi di Desa Gambut Jaya, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna memastikan apakah kebakaran tersebut dilakukan dengan unsur kesengajaan atau tidak.
“Tersangka belum ada, masih dalam proses penyelidikan. Saya juga sudah beri arahan kepada Dirreskrimsus dan Kasat Reskrim untuk mendalami apakah ada unsur kesengajaan,” jelas Kapolda.
Dalam upaya pencegahan karhutla, Irjen Krisno mengungkapkan bahwa jajaran Polda Jambi telah mengambil langkah-langkah proaktif sejak jauh hari, termasuk menerbitkan Maklumat Kapolda yang disebarluaskan melalui media sosial dan spanduk di berbagai wilayah.
“Langkah-langkah pencegahan telah kami lakukan, termasuk dengan menerbitkan maklumat Kapolda. Saya juga telah memerintahkan seluruh anggota untuk bersinergi dengan seluruh stakeholder dalam menghadapi potensi karhutla,” pungkasnya.