Firman juga memiliki pengalaman di luar struktur kepolisian, yakni sebagai Direktur Kerja Sama dan Humas, serta Deputi Bidang Pemberantasan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Meskipun tidak berasal dari sektor pertambangan, Firman memiliki pengalaman manajerial di bidang logistik, hukum, serta pengelolaan risiko dalam konteks institusi besar.
Saat menjabat sebagai Kakorlantas, ia terlibat dalam berbagai inisiatif nasional seperti digitalisasi pelaporan kecelakaan, integrasi data kendaraan, penertiban pajak kendaraan melalui pelat nomor putih, hingga kerja sama dengan Jasa Raharja dan Kementerian Perhubungan dalam pengelolaan lalu lintas saat mudik Lebaran dan libur nasional.
Dari sisi pendidikan, Firman menyelesaikan sejumlah program pengembangan kepemimpinan dan spesialisasi, seperti PTIK (1996), SESPIM (2002), SESPIMTI (2012), serta pelatihan penegakan hukum lingkungan di Universitas Leiden, Belanda pada 1991.
Dengan pengangkatan ini, Firman akan berperan dalam mendukung pengelolaan risiko usaha, kepatuhan hukum, dan aspek HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) di lingkungan MIND ID, yang merupakan holding BUMN industri pertambangan yang membawahi sejumlah entitas seperti PT Antam Tbk, PT Inalum, PT Bukit Asam Tbk, dan PT Timah Tbk.