Menurut Pannier-Runacher, fast fashion memberikan tiga konsekuensi yakni, mendorong konsumsi berlebihan, kerusakan ekologi, dan mengancam bisnis pakaian Prancis.
Senat yang didominasi pihak kanan mengubah RUU untuk menargetkan perusahaan fast fashion seperti Shein dan Temu. Shein, e-commerce asal Tiongkok, dilihat punya reputasi sebagai penjual pakaian berkualitas rendah dengan harga sangat murah.
Akan tetapi, perusahaan fast fashion asal Prancis dan Eropa yang bisa terdampak RUU mungkin bakal ‘dikeluarkan’ dari aturan. Merek tersebut seperti, Zara, H&M, dan Kiabi.
Hanya saja perusahaan-perusahaan itu tetap diwajibkan memberitahu pelanggan mereka soal dampak lingkungan dari produk.
“Saya tidak bermaksud membuat merek Prancis yang berkontribusi pada vitalitas ekonomi negara kita membayar satu euro pun,” kata pelapor Sylvie Valente Le Hir, anggota partai sayap kanan The Republicans.