Hal ini bertalian dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang ambang batas parlemen (parliamentary threshold). Lewat putusan perkara nomor 116/PUU-XXI/2023, ambang batas parlemen 4 persen tak berlaku lagi pada Pemilu 2029.

“Ya kalau bicara tentang masa depan PSI kalau Jokowi bergabung ya, ya tentu sangat menjanjikan. Intinya sangat terbuka dan ada peluang bagi PSI lolos ke parlemen karena ambang batas parlemennya tidak lagi 4 persen,” kata Adi.

Tak hanya itu, sosok Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI juga masih menjadi daya tarik tersendiri bagi publik. Kata Adi, hal ini secara tidak langsung akan mendorong mereka yang masih loyal kepada Jokowi untuk ke PSI.

“Tapi at the end yang nantinya untuk menentukan apakah menjanjikan atau tidak, tentu kerja politik dan waktulah yang akan menjawab, karena kan ujung tombak Pileg dan menjanjikan itu ada kerja-kerja caleg dan mesin partai,” ujarnya.

Senada, Agung juga mengamini bergabungnya Jokowi ini akan membawa keuntungan bagi PSI dalam upaya mereka menembus parlemen.

“Karena kekurangan atau pekerjaan rumah dari PSI adalah menemukan siapa magnet figur yang kuat atau ketum yang cocok untuk mendongkrak raihan suara partai agar bisa masuk ke parlemen,” tutur Agung.

Mimpi Partai Super TBK

Beberapa waktu lalu, Jokowi sempat menyampaikan rencananya untuk mendirikan Partai ‘Super Terbuka (Tbk)’. Kata dia, maksud dari Partai Super Tbk adalah partai yang dimiliki semua anggota dan mempunyai konsep pemilihan ketua umum dilakukan secara terbuka.

Jokowi pernah menyebut inisiatif PSI yang mengadakan pemilihan ketua umum dengan mekanisme-voting sejalan dengan ide partai super terbuka yang ia cetuskan.